Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) siap mengembangkan tiga proyek hotelnya pada tahun ini. Untuk melanjutkan pembangunan tiga proyek tersebut INPP membutuhkan dana sebesar Rp 380 miliar- Rp 400 miliar. Dana tersebut sudah didapatkan INPPdari pinjaman beberapa Bank dan kas internal perusahaan.
Direktur Perseroan, Surina menjelaskan bahwa ketiga proyek INPP tersebut siap untuk dilanjutkan pada tahun ini.
“Sumber pendanaan pengembangan tiga proyek INPP berasal dari pinjaman bank sebanyak 60% dan self financing perusahaan sebesar 40%. Dengan demikian, ketiga proyek akan dilanjutkan pada tahun ini. Ketiga Proyek tersebut antara lain Sahid Kuta Lifestyle Resort 2 di Bali, 31 Sudirman Suites & Hyatt Place di Makassar, dan Apartemen 45 Antasari di Jakarta,” ujar Surina kepada Kontan, Senin (10/1).
Surina menambahkan bahwa INPP telah mendapatkan kerja sama fasilitas pinjaman dengan BNI untuk proyek Sahid Kuta Lifestyle Resort 2 di Bali dan CCB Indonesia untuk proyek 31 Sudirman Suites & Hyatt Makassar. Selain itu, INPP juga telah menjalin kerjasama dengan beberapa bank terkait program KPA di ketiga proyek tersebut diantaranya UOB, Permata, Nobu, Woori Saudara, BNI, CIMB Niaga, OCBC NISP dan CCBI.
Baca Juga: Antasari Place Jalin Kerja Sama dengan Perbankan dalam Pembiayaan KPA
Berdasarkan pemberitaan Kontan sebelumnya, perkembangan proyek 31 Sudirman Suites & Hyatt Place, pada November 2021 sudah dilakukan topping off atau penutupan atap. Dengan demikian, serah terima unit kepada konsumen diestimasikan dapat dilakukan tahun depan.
Adapun proyek di Makassar ini masih akan membangun hotel ke depannya. Sementara itu, pada tahun 2021 INPP telah mengakuisisi PT Prospek Duta Sukses (PDS) untuk mengambil alih pengembangan apartemen 45 Antasari.
Rencana pembangunan ketiga proyek INPP pada tahun 2022 akan dimulai dari pembangunan Tower I yang akan dilaksanakan pada Juni 2022. Selanjutnya, topping off direncanakan pada 12 sampai 18 bulan setelah pembangunan dimulai, yaitu Juni hingga Desember 2023, terang Surina.
Rekap di sepanjang tahun 2021, INPP membukukan marketing sales senilai Rp 169 miliar. Realisasi pendapatan INPP selama 9 bulan 2021 tercatat sebesar Rp 287 miliar, sementara rugi bersih yang dicatatkan oleh INPP selama 9 bulan 2021 adalah senilai Rp 47 mlliar.
Menghadapi tahun 2022, INPP optimis dapat mencatatkan target marketing sales dan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. INPP menargetkan marketing sales tahun 2022 sekitar Rp 190 miliar, sementara target pendapatan INPP ditargetkan di angka sekitar Rp 900 milliar. Untuk laba bersih yang ditargetkan, INPP berharap dapat mendapatkan laba bersih yang tumbuh positif di tahun 2022.
Selain itu, INPP masih memiliki satu proyek terdekat yang juga akan dikerjakan pada tahun 2022 ini. INPP memproyeksikan pembukaan dan pengoperasian hotel aloft yang direncanakan akan dimulai pada bulan April 2022, tutup Surina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
