kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesian Tobacco (ITIC) Incar Kenaikan Penjualan di Tahun Ini


Minggu, 17 Maret 2024 / 13:31 WIB
Indonesian Tobacco (ITIC) Incar Kenaikan Penjualan di Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Indonesian Tobacco Tbk menargetkan penjualan tumbuh 10% di tahun ini.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) mengincar pertumbuhan bisnis positif di tahun ini. Manajemen ITIC meyakini akan ada kenaikan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. 

Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk Djonny Saksono mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan pada level yang telah dicapai saat ini, yaitu kenaikan penjualan sekitar 10% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Bisnis ITIC memang terpantau positif di tahun lalu. Penjualan ITIC tercatat meningkat 8,86% yoy menjadi Rp 303,92 miliar di tahun 2023, dibandingkan penjualan di tahun sebelumnya senilai Rp 279,17 miliar. 

Baca Juga: Penjualan Indonesian Tobacco (ITIC) Naik di 2023, Ini Pendorongnya

“Faktor peningkatan kinerja adalah meningkatnya perubahan konsumsi dari customer rokok konvensional ke gaya hidup rokok linting, dan adanya peningkatan segmen di pasar domestik terutama area penjualan di Kalimantan, Nusa Tenggara dan Papua,” ungkap Djonny, kepada Kontan.co.id, Kamis (14/3). 

Lebih jauh Djonny menyebutkan, pergeseran konsumsi customer tersebut masih akan berlanjut di tahun ini, seiring dengan adanya kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT), sehingga berdampak terhadap prospek penjualan produk ITIC.

Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun ini ITIC akan lebih berfokus pada pengembangan pasar existing dan sedang berfokus untuk rebranding produk tertentu untuk meningkatkan kualitas produk. 

“Dan tentunya terus menjangkau pengguna di  tingkatan pasar yang lebih luas,” imbuhnya. 

Pada tahun ini, ITIC menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) berkisar Rp 35 miliar-Rp 40 miliar. Dana capex tersebut lebih pada maintenance mesin dan pengaturan pergudangan. 

Baca Juga: Penjualan dan Laba Indonesian Tobacco (ITIC) Kompak Meningkat di 2023

Sedangkan operasional expenditure lebih pada penggunaan dana untuk menjaga stabiliasi ketersediaan bahan baku utama, karena adanya perubahan cuaca yang berpengaruh terhadap hasil panen tembakau juga perseroan lebih fokus pada sistem pengaturan yang mampu menunjang kenaikan produksi. 

Hingga akhir tahun 2023, ITIC berhasil mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 26,96 miliar. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya Rp 23,95 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×