kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indopora siapkan capex Rp 100 miliar


Jumat, 09 Juni 2017 / 16:48 WIB
Indopora siapkan capex Rp 100 miliar


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (Indopora) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 100 miliar pada tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membeli peralatan serta melanjutkan pembayaran pembelian mesin precast.

Dwi Janto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indopora mengatakan, sebagai perusahaan konstruksi khusus fondasi, membutuhkan banyak peralatan apalagi jika menggarap proyek-proyek infrastruktur seperti light rail transit (LRT). Saat ini, utilisasi peralatan yang mereka miliki sudah penuh sehingga untuk mengincar proyek baru akan diperlukan peralatan lagi.

Pengadaan peralatan biasanya membutuhkan waktu tiga bulan. Sementara untuk pengadaaan peralatan yang memiliki spesifikasi akan membutuhkan waktu lebih lama sehingga perlu dilakukan pemesannan dulu sebelum proyek diperoleh. "Saat kami mengincar proyeknya, kami sudah bisa lakukan pemesan alat terlebih dahulu," kata Dwi di Jakarta, Jumat (9/6).

Perusahaan berkode emiten IDPR ini telah membeli mesin pracetak dari Jerman untuk meningkatkan kualitas produk precast yang diproduksi perusahaan. Adapun investasi mesin tersebut mencapai € 2 juta dan pembayarannya sudah dilakukan sejak tahun lalu.

Saat ini, IDPR memiliki pabrik pracetak di dua lokasi, yakni Legok dan Kutruk Tangerang yang dikelola lewat anak usahanya PT Rekaguna Teknik. Saat ini kapasitas produksi kedua pabrik tersebut baru 1.000 meter per hari.

Adapun luas pabrik di Legok sekitar 4 hektare (ha) dan di Kutruk 10 ha. Tahun ini, Indopora akan melakukan perluasan kapasitas di pabrik Kutruk sehingga nantinya kapasitas produksinya bisa mencapai 2.000 meter per hari. Pengembangan pabrik Kutruk akan dilakukan dengan membeli mesin precast dari Jerman. Pabrik dengan mesin terbaru ini ditargetkan akan beroperasi setelah Lebaran tahun ini.

Dwi optimistis bisnis pracetak akan terus tumbuh ke depan, mengingat kebutuhan produk pracetak meningkat di tengah program yang digalakkan pemerintah yakni pengadaan satu juta rumah. "Jika tahun lalu kontribusi precast baru Rp 100 miliar, maka ke depan akan terus meningkat," ujarnya.

Untuk memperbesar bisnis precast ini, Indopora bahkan berencana melepas Rekaguna Teknik melantai di pasar modal dalam tiga hingga empat tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×