Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Momen Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 menjadi berkah bagi emiten-emiten sektor telekomunikasi. Betapa tidak, pada momen lima tahunan ini komunikasi masyarakat meningkat dibanding hari biasanya.
Hal ini berimbas pada kenaikan trafik data. Maklum, kue bisnis terbesar emiten telekomunikasi sekarang berasal dari layanan ini.
PT Indosat Tbk (ISAT anggota indeks Kompas100) misalnya, memperkirakan trafik data akan meningkat sekitar 5% - 7% pada momen ini. Sementara itu, untuk layanan suara dan SMS relatif tidak naik.
Oleh karena itu, Group Head Corporate Communication Indosat Turina Farouk mengatakan, untuk menjaga performa jaringan sepanjang momen Pemilu, perusahaannya melakukan pengawasan jaringan se-nasional secara lebih intensif.
“Sehingga setiap potensi gangguan trafik telekomunikasi bisa segera diidentifikasi dan diselesaikan dengan cepat,” kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (17/4).
Menurut dia, persiapan kapasitas jaringan telekomunikasi untuk Pemilu ini merupakan bagian dari kesiapan kapasitas jaringan yang telah dilakukan sejak awal tahun 2019. “Diantaranya melalui penggelaran jaringan 4G Plus yang telah menjangkau 80% populasi nasional," ucap dia.
Bernada serupa, Analis MNC Sekuritas Victoria Venny mengatakan, momen Pemilu 2019 ini memang berdampak langsung ke sektor konsumsi masyarakat, termasuk konsumsi layanan data.
“Apalagi di momen pemilihan umum, trafik data pasti meningkat sejalan dengan promosi, kampanye, dan lain-lain,” kata Venny.
Meskipun begitu, dampak dari momen Pemilu terhadap harga saham emiten-emiten ini baru akan terlihat setelah dirilisnya laporan keuangan kuartal-II 2019. “Kalau bagus, mungkin investor akan merespons dan harganya bisa naik,” kata dia.
Sejauh ini, secara year to date, saham ISAT naik 60,83% menjadi Rp 2.710. Menurut dia, kenaikan signifikan dari ISAT ini didorong oleh adanya sentimen merger dan akuisisi. Hingga akhir tahun ini, Venny masih bersikap netral untuk saham-saham sektor telekomunikasi ini. Akan tetapi, ia memiliki target harga jangka panjang ISAT pada level Rp 2.500.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News