Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform transportasi daring inDrive menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah untuk menyusun regulasi komprehensif terkait transportasi online. Namun, inDrive menekankan bahwa kebijakan yang disusun harus mempertimbangkan kepentingan seluruh pihak dalam ekosistem, termasuk aplikator, mitra pengemudi, dan konsumen.
Ryan Rwanda, Direktur Bisnis inDrive Indonesia, mengatakan bahwa saat ini ekosistem transportasi online sangat kompleks dan sensitif terhadap berbagai kebijakan yang diberlakukan. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang bijak dan menyeluruh dalam menyusun aturan baru.
Baca Juga: inDrive Perluas Layanan ke Bali dan Jalin Kerjasama dengan Pelaku Wisata
"Kami percaya pemerintah punya semangat yang sama untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan. Tapi penting agar regulasi yang akan dibuat tidak berat sebelah dan mampu mengakomodasi kebutuhan setiap pihak," ujarnya di forum diskusi Kemenhub bersama aplikator dan media, Jakarta, Senin (19/5).
Ryan juga menyinggung soal isu pemotongan biaya aplikasi oleh aplikator yang saat ini menjadi sorotan para mitra pengemudi, termasuk menjelang aksi unjuk rasa besar-besaran pada 20 Mei 2025. Menurutnya, transparansi menjadi hal krusial agar semua pihak memahami struktur pembagian hasil secara jujur dan terbuka.
“Dari sisi inDrive, kami memiliki model yang sedikit berbeda dan berupaya lebih adil bagi mitra. Tapi kami juga ingin mengajak pemerintah untuk menciptakan standar yang bisa diterima bersama,” tambahnya.
Baca Juga: inDrive Luncurkan inDrive Money Plaform Pinjaman Mudah untuk Para Pengemudi
inDrive berharap forum diskusi yang difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan ini bisa terus dilanjutkan secara berkala, demi menghasilkan kebijakan yang tidak hanya solutif, tapi juga realistis terhadap tantangan di lapangan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi juga menyatakan pentingnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam penyusunan aturan baru, termasuk memperhatikan keseimbangan antara keberlanjutan usaha dan perlindungan pengemudi.
Baca Juga: Layanan inDrive Intercity Catat Lonjakan Pengguna Selama Mudik Lebaran 2025
Selanjutnya: WHO Bersiap Hadapi Masa Depan Tanpa AS, China Ambil Alih Peran Pendonor Utama
Menarik Dibaca: Bisnis Parfum Anak Muda Indonesia di Jepang Usung Misi Sosial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News