kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Industri Bakery Diprediksi Turun Sampai 10%


Selasa, 16 Desember 2008 / 13:04 WIB
Industri Bakery Diprediksi Turun Sampai 10%


Reporter: Aprillia Ika |

JAKARTA. Walaupun harga bahan baku roti cenderung turun, toh industri bakery atau pembuatan roti tetap tersentil imbas krisis global. Karena, daya beli konsumen roti bakalan anjlok tahun depan.

Menurut Yusuf Hady, General Manager PT Nippon Indosari Corpindo, produsen roti Sari Roti dan roti Boti, industri bakery diperkirakan turun antara 5% sampai 10% tahun depan.

Sementara tahun 2007 ke 2008 sendiri industri ini membukukan angka penjualan yang meningkat tipis gara-gara krisis bahan baku.

"Tahun lalu, penjualan Sari Roti masih naik sekitar 5%," ujar Hady.

Menurut Hady, penurunan industri bakery tidak sesignifikan industri otomotif. "Karena, masyarakat tetap masih butuh roti sebagai alternatif pengganti nasi, walau posisi nasi sebagai makanan pokok tetap tidak tergantikan," ujarnya kepada KONTAN (15/12).

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Chris Hardijaya, Ketua Asosiasi Pengusaha Bakery yang membawahi sekitar 470 produsen bakery se Indonesia. "Persaingan bakery tahun depannya sama kompetitifnya dengan tahun ini," ujarnya.

Akibatnya, produsen roti lebih suka mengerem produksi ketika usahanya terbentur turunnya daya beli. Mereka juga menerapkan strategi menjual variasi bentuk roti daripada perang harga.

Padahal, harga bahan-bahan baku roti sedang turun. Harga 25 kilo terigu yang biasanya dibanderol Rp 168 ribuan kini turun jadi Rp 158 ribuan.

Harga mentega dari CPO juga tutun 20% dari Rp 180 ribu sampai Rp 240 ribu per 15 kilo menjadi Rp 130 ribu sampai Rp 220 ribu per 15 kilo.

"Sayangnya, harga susu dan keju masih stagnan gara-gara kurs dollar naik," pungkas Chris.

Saat ini, ada sekitar 500 lebih produsen roti yang menjajal peruntungan di pasar Indonesia.

Sebagian besar pengusaha roti tersebut bergabung dalam wadah Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (Apebi) sementara sisanya masuk ke Asosiasi Bakery Indonesia (ABI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×