kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri e-commerce pertahankan target kinerja


Rabu, 01 Juli 2015 / 20:19 WIB
Industri e-commerce pertahankan target kinerja


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Rancangan peraturan pemerintah (RPP) E-Commerce yang sudah bergulir dua tahu lamanya masih menuai pro dan kontra. Meski ada beberapa kekhawatiran, pelaku usaha optimistis bisnis e-commerce akan tetap tumbuh.

Menurut Ketua Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Daniel Tumiwa, ceruk pasar e-commerce saat ini masih kecil, kurang dari 1% dari omzet ritel secara keseluruhan. Dia memproyeksikan nilainya baru bisa tumbuh menjadi 8% lima tahun mendatang.

Daniel menyebut pemain besar sudah biasa dengan poin-poin yang ada dalam RPP E-Commerce. "Yang jadi masalah adalah sektor informal seperti usaha kecil menengah (UKM) dan ibu rumah tangga," ujar Chief Executive Officer (CEO) OLX Indonesia tersebut di Jakarta, Rabu (1/7).

Salah satu poin yang menjadi sorotan idEA adalah rencana pemerintah memungut pajak dari e-commerce. Saat ini, kata Daniel, pengusaha e-commerce sudah membayar pajak pertambahan nilai (PPn) dan pajak penghasilan (PPh).

Namun dia meminta keringanan pajak untuk sektor informal selama tiga tahun pertama. "Kalau bisnisnya sudah besar, potensi pajak yang bisa ditarik juga lebih besar," ujarnya.

CEO Tokopedia Wiiliam Tanuwijaya juga tidak memungkiri ada kemungkinan penjual yang mundur gara-gara RPP. Asal tahu saja, per Mei 2015, Tokopedia sudah menggandeng lebih dari 1 juta penjual. Jumlahnya bertambah 20% per bulan. Sayang, William enggan memberi tahu nilai transaksi Tokopedia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×