kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri jamu nasional bidik omzet Rp 20 triliun


Jumat, 16 Januari 2015 / 13:43 WIB
Industri jamu nasional bidik omzet Rp 20 triliun
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Jakarta 29/7/2023, Perpanjang SIM Hari Sabtu Tanpa Antri Lama


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri jamu mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2014 industri jamu mencatatkan penjualan sebesar Rp 15 triliun. Untuk tahun ini, ia memproyeksikan penjualan jamu akan mencapai Rp 20 triliun atau naik sebesar Rp 5 triliun.

“Industri jamu mencatatkan prestasi yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut terlihat dari omzet yang terus meningkat dari tahun ke tahun,” kata Saleh dalam acara yang bertajuk Minum Jamu Bersama Dalam Rangka Mencintai Industri Jamu Nasional di Kantornya, Jumat (16/1).

Kementerian Perindustrian mencatat terdapat 1.160 industri jamu yang terdiri dari 16 industri skala besar dan 1.144 industri skala kecil dan menengah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia terutama di Pulau Jawa.

Ketua Gabungan Pengusaha (GP) Jamu Charles Saerang berharap pemerintah mendukung industri jamu. Pasalnya, keberadaan jamu sudah ada sejak jaman Majapahit dan selalu bisa dipertahankan di masyarakat.

“Minum jamu itu sudah jadi tradisi sejak (kerajaan) Majapahit. Selain bisa menyehatkan badan, juga bisa bermanfaat kepada petani. Jamu itu selalu bisa dipertahankan di masyarakat karena tanpa campuran kimia. Saya harapkan minuman jamu jadi minuman resmi di kementerian-kementerian,” kata Charles. (Stefanno Reinard Sulaiman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×