Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Pelaku industri kaca lembaran di dalam negeri kesulitan berekspansi lantaran pasokan gas yang minim. Padahal, dengan utilisasi yang sudah mencapai 90%, industri kaca lembaran butuh berekspansi untuk menambah kapasitas produksi.
Kepala Unit Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengungkapkan, kapasitas terpasang industri kaca domestik harus ditingkatkan agar mengikuti pertumbuhan pasar. Sayangnya, hingga saat ini, belum ada jaminan kebutuhan pasokan gas agar industri bisa meningkatkan kapasitas produksi.
Bahkan, Yustinus bilang, karena sulit mendapatkan pasokan gas, ekspansi di industri kaca lembaran ikut tersendat. Ia mencontohkan, pembangunan pabrik salah satu produsen kaca PT Daya Indah Kaca di Tangerang kini justru mangkrak.
Padahal, pembangunan pabrik itu sudah dimulai sekitar tiga tahun lalu. "Sampai sekarang, kami belum melihat produknya," kata Yustinus.
Selain jumlah pasokan kurang, sebaran pasokan gas juga dinilai masih kurang ideal. Di Jawa Timur misalnya, kata Yustinus, terjadi surplus pasokan gas untuk industri.
Hanya saja, pasokan gas ini sulit dimanfaatkan lantaran mayoritas konsumen kaca lembaran ada di wilayah Jawa Barat. "Sementara, pasokan gas di Jawa Barat masih kurang," ungkap Yustinus.
Karena itu pula, meski pasokan gas di Jawa Timur berlebih, industri kaca domestik belum ada yang berminat ekspansi ke wilayah ini. Di sisi lain, permintaan kaca di dalam negeri juga terus naik.
Pada tahun 2012, konsumsi kaca lembaran mencapai 1,15 juta ton, tumbuh 6,5% dari tahun sebelumnya. Tahun ini, permintaan kaca lembaran diharapkan bisa tumbuh 7% ketimbang tahun sebelumnya atau sekitar 1,23 juta ton.
Sementara itu, volume produksi kaca domestik tahun ini diprediksi mencapai 1,2 juta ton. Saat ini, total kapasitas produksi kaca lembaran nasional mencapai 1,35 juta ton.
Sayangnya, hingga paruh pertama tahun ini, permintaan kaca lembaran hanya tumbuh 5% atau di bawah perkiraan industri lantaran permintaan dari sektor properti cenderung melemah.
Menteri Perindustrian MS Hidayat pernah menyatakan, pertumbuhan properti selama ini menjadi salah satu penopang permintaan kaca lembaran domestik. "Termasuk dengan adanya tren bangunan hijau yang ramah lingkungan," tutur Yustinus.
Namun, Yustinus berharap, hingga akhir tahun, permintaan kaca lembaran bisa tumbuh sesuai target dengan didorong permintaan dari sektor otomotif yang kencang. Apalagi, mulai semester II-2013, pabrikan otomotif memproduksi mobil murah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News