Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai transaksi makanan dan consumer goods halal penduduk Muslim di Indonesia pada 2030 diprediksi bisa mencapai US$1 triliun. Hal ini lantaran jumlah penduduk muslim Indonesia merupakan populasi penduduk muslim di dunia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sebelumnya mengatakan bahwa prediksi transaksi makanan dan minuman halal dari Indonesia kian menanjak per tahunnya.
Dia mengatakan pasar konsumsi makanan dan minuman penduduk Muslim pada 2016 lalu diestimasikan sebesar US$169,7 miliar atau naik 17% year on year (yoy).
Bryan David Emil, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO) mengatakan tuntutan konsumen Indonesia yang mayoritas umat muslim menjadikan industri selalu siap dengan tren tersebut. "Untuk industri hampir semua pemain mengurus sertifikasi halal," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7).
Menurut Bryan, trend halal ini sudah dimulai sejak 2010 lalu. Dengan adanya regulasi undang-undang jaminan halal nantinya, diharapkan mampu mengembangkan pasar halal di Indonesia.
Adapun bagi MBTO, sertifikasi sudah tak menjadi masalah bagi industri kosmetik besar yang mampu mengurus sertifikasinya. Mengintip laporan keuangan periode Januari-Juni 2018, perseroan mencatatkan penjualan Rp 277,90 miliar.
Penjualan ini turun 7,22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 299,53 miliar. Penurunan penjualan terjadi pada produk kosmetik. Di semester pertama tahun ini, penjualan kosmetik sebelum diskon dan retur mencapai Rp 318,87 miliar, turun 18,86% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 393 miliar.