kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri kosmetik dan makanan bersiap menghadapi pertumbuhan pasar halal


Minggu, 29 Juli 2018 / 19:41 WIB
Industri kosmetik dan makanan bersiap menghadapi pertumbuhan pasar halal
ILUSTRASI. Ilustrasi Opini - Menyoal Sertifikasi Halal


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai transaksi makanan dan consumer goods halal penduduk Muslim di Indonesia pada 2030 diprediksi bisa mencapai US$1 triliun. Hal ini lantaran jumlah penduduk muslim Indonesia merupakan populasi penduduk muslim di dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sebelumnya mengatakan bahwa prediksi transaksi makanan dan minuman halal dari Indonesia kian menanjak per tahunnya.

Dia mengatakan pasar konsumsi makanan dan minuman penduduk Muslim pada 2016 lalu diestimasikan sebesar US$169,7 miliar atau naik 17% year on year (yoy).

Bryan David Emil, Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO) mengatakan tuntutan konsumen Indonesia yang mayoritas umat muslim menjadikan industri selalu siap dengan tren tersebut. "Untuk industri hampir semua pemain mengurus sertifikasi halal," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7).

Menurut Bryan, trend halal ini sudah dimulai sejak 2010 lalu. Dengan adanya regulasi undang-undang jaminan halal nantinya, diharapkan mampu mengembangkan pasar halal di Indonesia.

Adapun bagi MBTO, sertifikasi sudah tak menjadi masalah bagi industri kosmetik besar yang mampu mengurus sertifikasinya. Mengintip laporan keuangan periode Januari-Juni 2018, perseroan mencatatkan penjualan Rp 277,90 miliar.

Penjualan ini turun 7,22% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 299,53 miliar. Penurunan penjualan terjadi pada produk kosmetik. Di semester pertama tahun ini, penjualan kosmetik sebelum diskon dan retur mencapai Rp 318,87 miliar, turun 18,86% ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 393 miliar.

Penjualan jamu justru melonjak lebih dari tiga kali lipat dari Rp 645,40 juta menjadi Rp 2,12 miliar. Tapi karena porsi penjualan jamu masih tipis, lonjakan ini belum mampu menutupi penurunan bisnis kosmetik.

Sementara itu, produsen makanan seperti Garudafood sudah jauh-jauh hari mempunyai sertifikasi halal bagi produknya. Dian Astriana, Head of Communication GarudaFood mengatakan selain kualitas perseroan juga concern terhadap kebutuhan konsumen Indonesia yang mayoritas muslim.

"Produk kami sudah 100% complied Halal Mas bahkan sebelum regulasi halal diwajibkan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/7).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I-2018, industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor yang tumbuh tinggi, yaitu sebesar 12,70% secara tahunan.

Sebagai perbandingan, industri mesin dan perlengkapan mencatatkan pertumbuhan paling tinggi sebesar 14,98%, sedangkan industri logam dasar tumbuh 9,94%.

Adapun diprediksi industri mamin dapat tumbuh lebih dari 10% sepanjang tahun ini dimana tahun lalu, industri mamin tumbuh sebesar 9,23% secara tahunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×