kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Industri Kreatif Tumpuan Ekspor 2009


Selasa, 23 Desember 2008 / 08:30 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Pemerintah yakin pengembangan industri kreatif akan mampu menopang penurunan ekspor non migas pada 2009. Pada 2009, pemerintah mentargetkan akan ada pertumbuhan di industri kreatif mencapai 140%, naik dua kali dari pertumbuhan di tahun ini sebesar 68%.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi mengatakan bahwa penurunan ekspor pada 2009 akan tertutup dengan peningkatan ekspor lain. "Pada 2008 ada pertumbuhan ekspor 68%, sedangkan tahun depan bisa double dari itu. Itu bisa mengkompensasi ekspor tradisional dan konvensional," kata Edy Putra di Jakarta, Minggu (21/12).

Ia menambahkan pemerintah akan menjaga kinerja ekspor untuk komoditas yang benar-benar sustainable dan tidak naik turun seperti pada sejumlah komoditas pertanian seperti CPO dan karet. Termasuk juga ekspor bahan makanan dan komoditas primer yang diperkirakan juga akan mengalami penurunan volume dan harga ekspor.

Menurutnya, potensi industri kreatif sangat besar terutama di jasa, software, fashion dan pengolahan limbah. "Sekarang banyak sekali industri kreatif, seperti akar wangi, serat rami, dan mendong menjadi kertas fancy. Itu kan booming banget," katanya. Bahkan menurut Edy,
biodiesel juga bisa dimasukan ke dalam industri kreatif karena timbul dari pengetahuan (knowledge) dan seni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×