Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Test Test
JAKARTA. Saban tahun, kapasitas produksi konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia mencapai 1 -1,2 juta ton pertahun. Namun sayang, produksi tersebut belum sepenuhnya mampu diserap dalam negeri. Industri lokal hanya mampu mengolah 300.000-500.000 ton produksi tembaga dari Freeport. Alhasil, perusahaan ini masih mengekspor produksinya ke negara lain.
Rendahanya penyerapan tersebut karena kapasitas produksi pabrik pengolahan tembaga di dalam negeri yang masih rendah. Saat ini, Freeport hanya memasok tembaga kepada PT. Gresik Smelter di Jawa Timur. “Produksi kita per harinya 5.000 ton dan 30% untuk dalam negeri,” kata Presiden Direktur & CEO PT Freeport Indonesia Armando Mahler, Rabu (24/2).
Sementara itu, perihal adanya perusahaan baru yang akan melakukan negosiasi untuk mengolah kosentrat tembaga milik Freeport, Armando mengaku belum mengetahuinya “Kami belum tahuberapa kapasitas yg terpasang,sampai sekarang belum ada,” jawabnya.
Lebih lanjut, Armando memperkirakan, produksi smelter kosentrat tembaga di dunia akan turun sampai 2013. Hal ini lantaran kekurangan pasokan kosentrat. Sehingga, dia meyakinkan agar perusahaan yang ingin berinvestasi pada industri kosentrat tembaga itu melakukan studi lebih mendalam. “Pasokan konsentrat akan berkurang jd banyak smelting di dunia ini kekurangan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News