Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Produsen ban boleh tersenyum. Pasalnya penjualan ban mobil di Januari sampai Maret 2013 naik tipis 4,22% dari kuartal pertama tahun lalu. Pasar kendaraan roda empat yang terus melaju itu membuat industri ban tetap menggelinding.
Berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), penjualan ban mobil, baik domestik maupun ekspor di tiga bulan pertama tahun ini mencapai 12,35 juta unit. Sedangkan di kuartal I-2013, penjualan ban mobil hanya 11,85 juta unit. "Penjualan ban tergantung pada penjualan mobil," ujar Azis Pane, Ketua Umum APBI kepada KONTAN, Jumat (9/5).
Di pasar domestik, penjualan masih mengandalkan pasar ban pengganti (replacement). Sampai Maret, penjualan ban pengganti mencapai 3,28 juta unit. Angka ini setara dengan 66,26% dari seluruh penjualan ban di pasar lokal yakni 4,95 juta unit. Periode Januari dan Februari lalu, penjualan ban pengganti mencapai 2,92 juta unit. Artinya, dalam satu bulan, pertumbuhan penjualan ban pengganti sekitar 12,4%.
Sementara dari pasar original equipment (OE), kontribusi penjualan hanya 33,74% atau sekitar 1,67 juta unit. Namun, peningkatan penjualan ban mobil OE mencapai 16,7% menjadi 1,67 juta unit di kuartal pertama tahun ini dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 1,43 juta unit. Sementara, pertumbuhan penjualan ban pengganti secara year on year hanya 2,8%.
Aziz meramalkan, di kuartal kedua tahun ini, penjualan ban lokal masih sama dengan kuartal pertama. Alasannya, belum ada faktor signifikan untuk mendorong penjualan ban. Penjualan ban mulai ramai setelah pemilu usai. "Apalagi bila presiden terpilih adalah kesukaan masyarakat. Itu bisa menunjang stabilitas politik," terang Aziz.
Ekspor ban
Jika di pasar lokal penjualan ban meningkat hingga 7,14%, ekspor ban hanya naik tipis 2,21% pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Pada Januari-Maret 2014, ekspor ban mencapai 7,39 juta unit. Rinciannya, 7,23 juta unit terdiri dari 6,62 juta unit ban passenger car radial (PCR) dan 778.480 unit ban bias.
Di kuartal pertama tahun lalu, volume ban yang dipasarkan ke luar negeri hanya 7,23 juta unit, terdiri dari 6,44 juta unit ban PCR dan 796.816 ban bias.
Berbanding terbalik dengan volume, nilai ekspor ban justru turun 9,3% di triwulan pertama tahun ini menjadi US$ 243,69 miliar dari kuartal pertama tahun lalu yang sebesar US$ 268,75 juta. Artinya meski permintaan mulai naik, hal itu tidak didukung oleh harga ban yang rendah. "Pasar masih buruk," kata Aziz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News