kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri otomotif berharap pada Menperin baru


Selasa, 28 Oktober 2014 / 16:14 WIB
Industri otomotif berharap pada Menperin baru
ILUSTRASI. Simak cara membuat dapur menjadi dapur minimalis yang terasa bersih tanpa kabinet


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Harapan tinggi pelaku otomotif kini disandarkan kepada Menteri Perindustrian yang baru, Saleh Husin. Kebijakan strategis di industri manufaktur diharapkan semakin mendorong kemajuan industri otomotif menjadi lebih besar dan mandiri. Harapan tersebut terekam dalam serah terima jabatan Menperin, Selasa (28/10), di Kantor Kemenperin, Jakarta.

Ditemui usai prosesi sertijab, Ketua Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Sudirman MR mengatakan bahwa pihaknya akan berbicara lebih detail soal industri otomotif dengan menteri yang baru. Dikatakan, kebijakan yang sudah ditanamkan MS Hidayat sudah bagus dan perlu ditingkatkan.

”Sebentar lagi menghadapi era pasar bebas. Kami perlu mendapat dukungan, bagaimana industri otomotif bisa meningkatkan dan bersaing dalam ekspor. Selama ini kendalanya ketersediaan bahan baku yang masih banyak bergantung pada impor. Mudah-mudahan Pak Saleh bisa menyinergikan program yang sudah Pak Hidayat canangkan sebelumnya,” urai Sudirman.

CEO VW Indonesia Andrew Nasuri juga tampak hadir dalam acara sertijab itu. Ditemui KompasOtomotif usai prosesi, dirinya mengutarakan bahwa program dan peraturan dari Kemenperin sudah baik, mulai mendorong kemajuan industri untuk memproduksi dan lokalisasi, atau bahkan menggunakan tenaga kerja lokal.

”Pesan saya, menteri yang baru mengikuti jejak menteri lama, dan tim eselon I yang sangat kuat. Kami ingin kebijakan lama tetap dijalankan dan disinergikan dengan yang baru. Jangan lalu kebijakan berganti begitu saja. Investasi kami sangat panjang, perlu peraturan jangka panjang,” ujar Andrew.

Ditambahkan, saat ini dorongan untuk para produsen otomotif di Indonesia sudah sangat baik. Misalnya, inentif pajak untuk LCGC dan sebagainya. Andrew menganggap hal ini bisa dilanjutkan. ”Kita tidak boleh kalah dengan Thailand. Langkah pemerintah sudah benar untuk mendorong lokaliasi dan ekspor,” tegasnya. (Donny Apriliananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×