kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Industri otomotif mulai kelebihan produksi


Jumat, 05 September 2014 / 08:15 WIB
Industri otomotif mulai kelebihan produksi
ILUSTRASI. Manfaat buah kedondong untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar mobil baru di Indonesia  mulai memasuki titik jenuh. Kapasitas produksi mobil yang menanjak tinggi dalam tiga tahun terakhir, tak diimbangi dengan kemampuan pasar dalam negeri.

JP Morgan dalam risetnya (26/8) menyebutkan, produksi mobil di Indonesia tahun ini bisa mencapai 1,75 juta–1,8 juta unit. Prediksi ini jauh dari produksi tahun lalu yang hanya 1,2 juta unit. Adalah  investasi pabrik otomotif sejak 18 bulan terakhir yang membuat laju mobil mendaki.

Hanya, permintaan mobil tahun ini diprediksi cuma mencapai 1,3 juta unit mobil. Jika prediksi ini benar-benar jitu, maka prooduksi industri otomotif akan mengalami kelebihan produksi.

Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi memiliki angka yang lain. Ia yakin produksi mobil tahun ini akan jauh lebih besar yakni  bisa mencapai 1,98 juta unit.  Sayang, pertumbuhan permintaan mobil di tahun ini tak akan sekencang produksi industri otomotif. "Permintaan mobil tahun ini hanya sekitar 1,25 juta unit," ujar dia. Ini berbeda dengan tahun lalu ketika produksi mobil seimbang dengan permintaan.

Jika merujuk hitungan Sudirman dan JP Morgan , akan  ada selisih produksi mobil dan permintaan 480.000 unit hingga 500.000 unit.  Kelebihan suplai itu, kata JP Morgan, bisa disiasati oleh perusahaan otomotif dengan menggenjot ekspor.

Langkah ini pula yang dilakukan anak usaha PT Astra International Tbk (ASII). Lewat Toyota dan Daihatsu, Grup Astra mengekspor sebanyak 270.000 unit kendaraan. Prediksi JP Morgan, tahun ini, ekspor anak usaha Astra ini akan naik 20% karena permintaan lokal yang stagnan.

Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran, PT Toyota Astra Motor (TAM) yakin, produksi dan permintaan pasar TAM tahun ini akan sesuai. "Kami memproduksi sesuai permintaan ekspor dan domestik," ujar  Samulo ke KONTAN. (4/9)

Adapun  kata Maria Sidabutar, Director Public Relation GM Indonesia,GM akan menyeimbangkan produksi Chevrolet dengan  pesanan diler. Di Indonesia, pabrik rakitan GM memproduksi Spin dengan kapasitas 40.000 unit per tahun. Tapi hingga Juli, penjualannya baru 5.084 unit. Itu artinya penjualan Spin baru 12% dari kapasitas produksi.  

Budi Nur Mukmin, General Marketing Strategy and Communication Division Nissan Motor Indonesia mengklaim, Nissan selalu sesuaikan produksi dengan permintaan.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×