kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri otomotif siap masuk revolusi industri 4.0


Minggu, 02 Desember 2018 / 21:32 WIB
Industri otomotif siap masuk revolusi industri 4.0
ILUSTRASI. Pabrik mobil Toyota Motor Manufacturing Indonesia


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Handoyo .

Menurut Kukuh, merupakan persepsi salah bila masuk ke industri 4.0 maka ada pengurangan karyawan. Menurutnya karyawan yang ada justru akan bergeser pekerjaannya (Shifting) atau bahkan bisa ada penambahan jumlah karyawan. "Sehingga perlu ada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar bisa lebih banyak mengontrol mesin atau robot itu," katanya.

Peningkatan sumber daya manusia memang menjadi kunci agar industri 4.0 bisa berjalan dengan baik di Indonesia. Beberapa saat lalu langkah edukasi SDM tersebut dilaksanakan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) bersama dengan 130 pemasok lokal lapis ke-1 dan lapis ke-2 menutup pelaksanaan Toyota Production System (TPS) Jishuken ke-11dengan menyelenggarakan TPS Lecture and Sharing Session.

TPS Jishuken merupakan sebuah program yang bertujuan untuk transfer keahlian dan ketrampilan dari Toyota kepada para pemasok. Program ini merupakan salah satu upaya Toyota untuk mempersiapkan rantai pasok dalam menyongsong industri 4.0 yang saat ini tengah menjadi fokus perhatian pemerintah. Pada akhirnya program ini diharapkan dapat memberi kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing industri otomotif nasional.

Wakil Presiden Direktur TMMIN Edward Otto Kanter menjelaskan Toyota Indonesia menjalankan kemitraan yang erat dengan pemasok lokal agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kemitraan ini didedikasikan untuk membangun pemasok melalui transfer keahlian yang mengutamakan pada pengembangan sumber daya manusia yang handal dengan keterampilan level global dalam menyambut era revolusi industri 4.0.

"TMMIN juga merangkul pemasok lapis ke-1 untuk mentransfer pengetahuan ini ke pemasok-pemasok mereka sehingga efek domino dapat tercapai. Harapannya, bersama-sama kami dapat berkontribusi pada peningkatan daya saing industri otomotif Indonesia sehingga dapat menjadi pilihan terbaik bagi konsumen dalam negeri dan di pasar ekspor,” ujar Edward pekan lalu.

Aktivitas TPS Jishuken diperkenalkan pertama kali pada tahun 2007, dan hingga penyelenggaraannya yang ke-11 telah melakukan aktivitas pengenalan TPS serta pengembangan 18 TPS Leader dari 17 perusahaan pemasok lokal lapis ke-1 yang akan melakukan penularan lebih luas atas konsep TPS baik di perusahaan masing-masing maupun di perusahaan-perusahaan pemasok lokal lapis ke-2. Kedepannya diharapkan sebanyak 40 perusahaan pemasok lokal lapis 1 akan terlibat aktif dalam program TPS Jishuken untuk menciptakan 40 TPS Leader.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×