Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penunjang minyak dan gas bumi bersiap menghadapi tantangan lanjutan di tahun depan. Mulai dari imbas pandemi Covid-19 hingga fluktuasi harga minyak mentah dunia.
Plt Direktur Pengembangan Bisnis PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Sumantri Suwarno mengatakan, kehadiran varian baru virus corona memang berpotensi menyebabkan mundurnya kebangkitan ekonomi termasuk kembali membatasi mobilitas publik.
"Sehingga konsumsi migas belum akan kembali ke masa sebelum Covid-19," ujar Sumantri kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).
Ia melanjutkan, varian baru ini juga berpotensi menyebabkan investasi yang masif akan sulit timbul di sektor migas. Disisi lain, tekanan pada harga minyak dunia yang masih terjadi membuat para pelaku usaha hulu migas berfokus pada efisiensi operasional.
Baca Juga: Blok Rokan masih potensial, pemerintah berharap alih kelola segera rampung
Sumantri memastikan, RAJA juga bakal tetap menjaga biaya di tengah situasi pandemi yang masih terjadi. "Oleh karena itu strategi RAJA adalah melakukan ekspansi terbatas pada bidang usaha yang memiliki volatilias rendah," jelas Sumantri.
Ia mencontohkan, ekspansi dilakukan pada penyewaan atau pembangunan infrastruktur dengan kontrak berjangka panjang.
Selain itu, RAJA juga bakal melakukan investasi pada perdagangan gas dan ekspansi yang disasar pun adalah pada perusahaan yang punya pertumbuhan stabil.
Disisi lain, Sumantri mengakui, kehadiran vaksin covid-19 berpotensi menghidupkan kembali industri migas dengan kembali beraktivitasnya masyarakat secara normal.
RAJA mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 100 juta pada 2021 mendatang untuk sejumlah rencana termasuk menanti kepastian proyek pipa Blok Rokan.
Dari besaran belanja modal tersebut, sekitar US$ 70 juta sampai US$ 80 juta akan dialokasikan untuk proyek pipa Rokan. "Masih tunggu proses akhir di Pertagas (kepastian proyek)," ungkap Sumantri.
Sementara itu, RAJA menargetkan pendapatan sebesar US$ 100,7 juta hingga tutup tahun 2020 kendati dibayangi pandemi Covid-19.
Sementara, PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) pada 2021 mendatang memiliki beberapa kontrak kerja terkait jasa hulu migas. Di antaranya, pekerjaan jasa migas di Blok Mahakam, Kalimantan Timur yang dikelola oleh Pertamina Hulu Mahakam.
Di sana, APEX akan mengoperasikan Rig Maera mulai kuartal II-2021. Sebelumnya, operasional Rig Maera di Blok Mahakam berakhir pada Mei 2020 lalu.
APEX juga akan melanjutkan operasional Rig Raisis di Blok Mahakam yang sebelumnya berakhir pada Januari 2021 kemudian dilanjutkan hingga bulan Mei 2021 mendatang. Lalu, terdapat Rig Yani milik APEX yang mulai beroperasi di Blok Mahakam pada kuartal II-2020, setelah sebelumnya kontrak rig tersebut berakhir pada Juli 2020.
Corporate Secretary Apexindo Pratama Duta Frieda Salvatina mengatakan, APEX telah terlibat aktif dalam program pemerintah untuk mencapai target lifting migas dan energi terbarukan. Perusahaan ini pun kerap mengerjakan proyek bersama PT Pertamina (Persero) yang notabene pelanggan utamanya.
APEX pun telah memiliki pengalaman selama 25 tahun tanpa henti dalam mendukung kegiatan Pertamina di wilayah kerja (WK) Mahakam. “Kami telah mengerjakan lebih dari 50% pengeboran 2.165 sumur di Blok Mahakam dengan total kedalaman lebih dari 4,5 juta meter sejak 1982,” terang Frieda beberapa waktu lalu.
Ia melanjutkan, APEX juga akan melakukan pekerjaan jasa migas dengan Rig Raniworo mulai kuartal I-2020 di Blok Nunukan yang dikelola oleh Pertamina Hulu Energi. Rig Raniworo sebenarnya masih beroperasi dan akan berakhir kontraknya pada Januari 2021.
Selanjutnya: Begini usulan Aspermigas agar proyek strategis nasional hulu migas berjalan lancar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News