Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tahun ini, pertumbuhan industri petrokimia diperkirakan tidak akan lebih baik dari 2013 kemarin. Pasalnya, tidak ada penambahan refinery baru untuk mendukung bisnis petrokimia.
Vice President Corporate Relation PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suhat Miyarso mengatakan bahwa paling tidak diperlukan penambahan tiga refinery baru untuk bisa menggenjot pertumbuhan petrokimia.
"Dengan membangun tiga refinery baru, maka import crude oil hanya sekitar 900.000. Sehingga impor petrokimia bisa berkurang sekitar US$ 20,95 miliar setahun," kata Suhat dalam presentasinya di acara Outlook Industri Kimia 2014, Rabu (12/2).
Sekedar informasi, di 2012 import petrolium dan petrokimia mencapai US$ 53,35 miliar. Impor terbesar masih dari fuel dan oil products yakni sekitar US$ 28,68 miliar.
Untuk itu ia memperkirakan pertumbuhan industri petrokimia tahun ini tidak akan lebih dari 7%. Menurut pemaparan Suhat di 2013 lalu, pertumbuhan industri kimia untuk upstream sekitar 4% atau turun 1% dibanding 2012. Begitu juga dengan downstream yang turun dari 9% di 2012 menjadi 7% di 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News