kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri Properti Diproyeksi Terus Pulih pada Tahun 2023, Ini Penjelasannya


Kamis, 15 Desember 2022 / 19:43 WIB
Industri Properti Diproyeksi Terus Pulih pada Tahun 2023, Ini Penjelasannya
ILUSTRASI. Pencarian Properti: Pembangunan proyek properti di Depok. Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto

Suku bunga acuan BI7DRR mulai naik bertahap hingga mencapai 5,25% di bulan November 2022. Dampak kenaikan suku bunga BI terhadap rata-rata bunga KPR dan KPA sudah mulai terlihat di bulan Oktober 2022 setelah lebih dari satu tahun suku bunga hunian ada dalam tren menurun karena suku bunga acuan BI yang sempat berada di 3,5% selama 18 bulan berturut-turut.

Kenaikan suku bunga acuan ini juga tentu membuat pengembang properti sebagai usaha yang padat modal perlu mengantisipasi kenaikan cost of fund sehingga harga jual ke konsumen juga kemungkinan akan terpengaruh.

Baca Juga: Kawasan Cisauk dan Cicayur Kian Menggeliat, Giantara Group Hadirkan Perumahan 109 Ha

Marine mengungkapkan data terakhir dari Rumah.com Indonesia Property Market Index yang menunjukkan indeks harga properti naik tipis sebesar 1% secara kuartalan, sementara secara tahunan naik sebesar 4,9%.

Kenaikan indeks harga didorong oleh kenaikan harga rumah tapak sebesar 5,8% per tahun sebaliknya indeks harga apartemen terus turun bak kuartalan maupun tahunan. Sedangkan indeks suplai naik 5,1% secara kuartalan dan naik 8,2% secara tahunan. Selain itu permintaan naik 3,7% secara tahunan namun secara tahunan turun 1,4%.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa indeks harga properti menunjukkan kenaikan lebih pesat secara tahunan, diikuti dengan perlambatan pertumbuhan suplai.

Kenaikan harga properti menunjukkan percepatan secara tahunan, namun mulai mengalami perlambatan secara kuartalan setelah naik cukup pesat di H1 2022.

Hal tersebut dapat mengindikasikan pihak pengembang menahan peluncuran suplai baru dan fokus menjual suplai yang masih surplus dari tahun sebelumnya. Sementara permintaan naik pesat secara kuartalan maupun tahunan.

Selain itu juga menunjukkan optimisme konsumen untuk memiliki hunian, ditunjang oleh rendahnya tingkat suku bunga dan adanya promo serta bonus yang ditawarkan pengembang.

Baca Juga: Harga Tak Kunjung Naik, REI Ancam Turunkan Kualitas Rumah Subsidi

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) tersebut memiliki akurasi yang cukup tinggi untuk mengetahui dinamika yang terjadi di pasar properti di Indonesia.

Lantaran merupakan hasil analisis dari 700.000 listing properti dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×