Reporter: Gloria Haraito | Editor: Test Test
JAKARTA. Meski krisis global masih membayangi, industri ritel di negeri bakal terus menggurita. Hingga akhir tahun nanti, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mencatat, total gerai ritel di Tanah Air akan mencapai 8.000 unit. Ketua Harian Aprindo, Tutum Rahanta, mengatakan, jumlah ini baru dari anggota asosiasi yang sebanyak 100 perusahaan saja. "Jadi secara keseluruhan harusnya jumlah gerai ritel lebih banyak lagi," ujar Tutum kepada KONTAN, beberapa hari lalu.
Dari total 8.000 gerai saat ini, minimarket menguasai pasar dengan sekitar 6.500 gerai. Sementara 1.500 gerai lainnya merupakan non minimarket seperti department store, hipermarket, dan supermarket. "Tapi bila kita mengamati secara rupiah, pendapatan dari minimarket dan hipermarket berimbang," jelas Tutum.
Kondisi ekonomi global yang dalam tahap pemulihan membuat peritel tak akan melakukan ekspansi besar-besaran tahun depan. Sebab, untuk mendirikan gerai dibutuhkan investasi yang tak sedikit serta perizinan yang lama.
Sehingga, Aprindo memprediksi tahun depan hanya ada sekitar 1.000-1.500 gerai baru yang akan beroperasi. Dari jumlah tersebut, minimarket masih mendominasi industri ini karena biaya yang dibutuhkan tak sebanyak membangun hipermarket. Sebagai perbandingan, pembangunan satu hipermarket setara dengan ratusan minimarket.
Untuk mencapai target ini, Tutum berharap kondisi politik dan hukum yang memanas sekarang tak sampai terbawa hingga tahun depan. Sehingga, pemerintah bisa berkonsentrasi kembali menggerakkan ekonomi sektor riil. Dengan begitu, daya beli masyarakat pun meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News