Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Industri sepatu menargetkan nilai ekspor tahun ini sebesar US$ 5 miliar. Pelaku industri bakal memanfaatkan celah pasar dari perlambatan ekonomi China.
Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) mengatakan bahwa tahun ini pasar ekspor masih baik. "Tahun ini kami inginnya total ekspor industri alas kaki ini sampai dengan US$ 5 Miliar," ujar Eddy pada Kamis (7/5).
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ekspor industri alas kaki pada 2014 adalah sebesar US$ 4,11 miliar. Catatan tersebut bertumbuh 6,44% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 3,86 miliar. Adapun negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang.
Eddy mengatakan untuk peningkatan nilai ekspor tersebut memanfaatkan celah pasar dari perlambatan ekonomi China. Ia menjelaskan China adalah pengekspor sepatu terbesar di dunia, dengan mengantongi pangsa pasar 57% penjualan sepatu di dunia. "Saat ini China sedang melambat, kami bisa manfaatkan ceruk pasar dari perlambatan ekonomi China tersebut," ujar Eddy.
Sedangkan Indonesia mengantongi pangsa pasar 3% dari total pasar sepatu di dunia. Jika Indonesia berhasil cetak nilai ekspor US$ 5 miliar, maka pangsa pasar Indonesia di pasar sepatu dunia mencapai 4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News