Reporter: Agung Hidayat | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Keputusan Amerika Serikat (AS) keluar dari Trans Pacific Partnership (TPP) mendapat sambutan positif dari pengusaha tekstil Indonesia. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai, keluarnya AS dari TPP akan membuka peluang ekspor tekstil lebih besar bagi Indonesia.
Ade Sudrajat, Ketua Umum API bilang, jika AS keluar dari TPP, maka negara produsen tekstil yang telah bergabung dalam TPP tak lagi mendapatkan keringanan bea masuk ke Amerika Serikat. Alhasil, negara tersebut akan bersaing sejajar dengan Indonesia untuk masuk pasar AS.
Selama ini, negara yang tergabung dalam TPP mendapat keringanan bea masuk tekstil ke AS hingga nol persen. Sementara, Indonesia yang tidak tergabung dalam TPP harus bayar bea masuk 10%. Jika AS keluar dari TPP, ekspor tekstil Indonesia ke AS akan naik 9% menjadi US$ 4,8 miliar, kata Ade kepada KONTAN, Minggu (29/1).
Sebagai gambaran, ekspor tekstil Indonesia ke AS tahun 2016 diperkirakan US$ 4,4 miliar atau 36% dari total ekspor tekstil. Adapun ekspor tekstil keseluruhan tahun 2016 mencapai US$ 12,3 miliar. Tahun ini kami targetkan kontribusi ekspor ke AS naik menjadi 39%, jelas Ade.
Sambutan positif atas rencana AS keluar dari TPP juga datang dari produsen tekstil PT Asia Pacific Fibers Tbk. Keluarnya AS dari TPP akan membuka peluang lebih besar bagi kami di pasar AS, kata Prama Yudha Amdan, Executive Assistant President Director Asia Pacific Fibers.
Sebab, tahun lalu, hampir 15% ekspor tekstil Asia Pacific Fibers mengisi pasar Amerika Serikat, meski ekspor Asia Pasific ke negara Paman Sam ini tidak secara langsung.
Meski ekspor mereka berpeluang naik ke AS, namun Yudha belum bisa memproyeksikan berapa target pertumbuhan ekspor mereka di negeri Paman Sam tersebut. Untuk besaran nilainya kami belum tahu, tetapi kami optimistis ekspor naik jika AS keluar dari TPP, terang Yudha.
Pendapat senada juga disampaikan oleh Anas Bahfen, Direktur PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) maupun Iswar Deni Corporate Secretary PT Pan Brothers Tbk. Peluang kami besar, karena semua negara nanti punya kesempatan yang sama masuk ke pasar tekstil AS, kata Iswar yakin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News