Reporter: Agung Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengakui kerusakan Jembatan Cisomang akan berimbas pada kenaikan tarif angkut ke Pelabuhan Tanjung Priok. Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik berencana melakukan rekayasa lalu lintas, yakni pengalihan kendaraan khususnya golongan II ke atas.
Kendaraan golongan II keatas dari arah Bandung menuju Jakarta, keluar di Pintu Cikamuning dan masuk kembali ke Jatiluhur, begitupun sebaliknya. "Namun Kepala Dinas hanya memperbolehkan kontainer melewati jalur alternatif tiga kali dalam seminggu," ujar Ade saat dihubungi KONTAN, Senin (2/1).
Menurutnya waktu tempuh menggunakan bus kontainer saat ini semakin lama. Jika di hari biasa hanya memakan waktu 5 jam dari pabrik tekstil menuju Priok, dengan kerusakan Cisomang bisa memakan waktu 30 jam. "Sementara itu kontainer harus pula menunggu diberangkatkan di Priok, tentu akan memakan waktu yang lebih lama lagi mendistribusikan produk," katanya.
Ade mengakui bahwa ada kenaikan tarif angkut kontainer saat ini dibandingkan hari biasa. "Kenaikannya sekitar 10% lah," ungkapnya namun enggan menyebutkan nominal tarifnya. Oleh karena itu, Ade mengungkapkan bahwa dia bersama beberapa pengusaha tekstil yang tergabung dengan Asosiasi tengah menjajaki kerjasama pengangkutan lewat jalur kereta api.
Penggunaan jasa KA ini diakui Ade juga tidak diikuti oleh semua anggota asosiasi. Ade menghitung, penghematan menggunakan KA lebih karena perkara waktu. “KA positif nya pasti tiba tepat waktu, namun biayanya lebih mahal,” ujarnya.
Saat ditanya sampai kapankah jasa KA digunakan, Ade menjawab setelah Cisomang selesai diperbaiki. Namun tidak menutup kemungkinan kerjasama ini akan terus berlanjut. "Pada prinsipnya kita akan menggunakan jasa KA selama jasa KA kompetitif lawan trucking dengan hitungan point to point," urainya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News