kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri Tunggu Kebijakan Mobil Murah


Senin, 26 Juli 2010 / 09:13 WIB


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan, sebagai pelaku industri pihaknya akan siap melakukan inovasi-inovasi yang dibutuhkan untuk pengembangan mobil ramah lingkungan dan mobil murah.

"Kami pelaku industri menunggu kebijakan mengenai mobil murah ini akan seperti apa. Kalau nanti sudah dibuat, kami akan mendukung," tuturnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian, potensi pasar untuk mobil murah dan mobil ramah lingkungan ini sekitar 600.000 unit pada tahap awal. Catatan saja, batasan harga untuk program mobil murah adalah sebesar US$ 8.000 atau setara dengan Rp 72 juta (1 US$ = Rp 9.000). Sedangkan mobil ramah lingkungan (green car) batasannya adalah mobil yang bisa memberikan output 22 km per liter.

Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menambahkan, selama ini produk mobil yang laris di Indonesia adalah jenis mobil muliti purpose vehicle (MPV) dan kendaraan komersial seperti truk ringan.

Selain itu, mulai ada segmen baru yaitu segmen mobil dengan harga yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah dengan kisaran harga Rp 80 juta - Rp 100 juta. "Kita ingin membuat kendaraan yang harganya bisa terjangkau oleh masyarakat. Kalau pasar ini tidak diisi, maka akan diisi oleh mobil impor," jelasnya.

Jika dalam perkembangannya nanti ada produsen yang berminat untuk membuat satu produk mobil baru dengan konsep mobil murah dan mobil yang ramah lingkungan, pemerintah menjanjikan akan ada insentif fiskal. Sayangnya pemerintah masih belum mau membeberkan bentuk insentif fiskal yang akan diberikan.

"Itu akan menjadi pemikiran dari pemerintah kalau anda memasuki produk baru, mengadopsi teknologi dan ramah lingkungan, dan memenuhi kriteria ramah lingkungan, (bentuknya) nanti kita akan bicara belakangan," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×