kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,09   -9,42   -1.02%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Infratruktur Telekomunikasi Tahap I di IKN Ditargetkan Beroperasi Agustus 2024


Senin, 15 Januari 2024 / 15:16 WIB
Infratruktur Telekomunikasi Tahap I di IKN Ditargetkan Beroperasi Agustus 2024
ILUSTRASI. Pembangunan IKN: Progres pembangunan gedung di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (8/6/2023). Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan 300 paket investasi dengan nilai mencapai US$ 2,6 miliar atau Rp 38,68 triliun untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). KONTAN/Baihaki/8/6/2023


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Dua badan usaha yakni PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Indonesia Comnets Plus (PLN Icon Plus) resmi ditunjuk untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi bersama di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dua badan usaha itu akan menjadi penyedia shared infrastructure of telecommunication di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) 1A di IKN.

Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN Silvia Halim mengatakan, proses pemilihan penyedia shared infrastructure of telecommunication telah dilakukan sejak 2023. Skema pembangunan ini menggunakan mekanisme investasi (business as usual) dari badan usaha.

Nantinya, badan usaha diantaranya akan menyediakan jaringan fiber optik (FO) dan menara base transceiver station (BTS).

Baca Juga: Telkom dan PLN Icon Plus Ditunjuk Jadi Penyedia Infrastruktur Telekomunikasi di IKN

“Ini yang menjadi fokus pembangunan (infrastruktur telekomunikasi) tahap pertama dari IKN yang ditargetkan untuk bisa operasional Agustus tahun ini,” ujar Silvia dalam Public Expose Penyelenggaraan Infrastruktur Bersama Telekomunikasi dan Market Briefing Lanjutan di KIPP 1A IKN, Senin (15/1).

Silvia menjelaskan, konsep infrastruktur bersama dapat menurunkan biaya investasi yang dikeluarkan badan usaha.

Selain itu, dengan model bisnis ini memungkinkan adanya saling kerja sama antara satu badan usaha penyedia jasa telekomunikasi dengan badan usaha penyedia jasa telekomunikasi lain dalam penyediaan infrastruktur telekomunikasi kedepannya.

Silvia menyebut, penyelenggaraan infrastruktur telekomunikasi yang baru dilakukan saat ini di kawasan KIPP 1A yang luasnya sepertiga dari total luas KIPP. Adapun luas KIPP hanya sekitar 10% dari urban area di IKN.

Dengan demikian, masih banyak peluang bagi badan usaha penyedia jasa telekomunikasi lain untuk menjadi penyedia infrastruktur bersama telekomunikasi di wilayah lain di IKN.

Baca Juga: PLN Genjot Penambahan Pelanggan Sektor Maritim Sepanjang 2023

“Karena prinsip dasar ini harus terbuka dengan semua badan usaha dan non diskriminasi,” kata Silvia.

VP Data Protection Telkom Rizal Akbar menjamin semua badan usaha telekomunikasi akan mendapat keleluasaan beroperasi di IKN. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan dalam hak perlintasan jaringan fiber optik (FO) di IKN.

Nantinya, Telkom akan menggelar infrastruktur FO/ Fiberisasi dalam kota di IKN KIPP 1A di dalam multi utility tunnel (MUT) sampai dengan Communication Room setiap Persil. MUT dibangun oleh Kementerian PUPR yang saat ini on-progress.

Infrastruktur FO yang digelar Telkom akan digunakan untuk keperluan Telkom dan OLO (other licensed operator) sesuai kesepakatan B2B.

Selain itu, Telkom akan menggelar Tower dan Pole di IKN KIPP 1A sesuai dengan lokasi yang ditetapkan Otorita IKN dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Baca Juga: Telkom Indonesia (TLKM) Fokus Perkuat Jaringan Fiber Optik

Tower yang dibangun Telkom akan digunakan untuk multi-operator sesuai kesepakatan B2B. Adapun pada tahap awal Telkom akan menyiapkan investasi sekitar Rp 280 miliar.

Penambahan investasi akan dilakukan sesuai dengan pertumbuhan traffic di IKN. “Kami siapnya 17 Juli (2024 rampung) karena memang ada tower tower yang harus dibangun,” jelas Rizal.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×