Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 12 proyek migas dan 2 proyek strategis nasional (PSN) bakal onstream atau beroperasi pada tahun ini.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, pihaknya siap melakukan pengawasan ketat demi memastikan proyek-proyektersebut berjalan sesuai target.
"Monitor ketat dan turun ke lapangan meskipun pandemi juga tetap akan terapkan protokol. Jadi kalau ada permasalahan bisa koordinasi dan ambil keputusan cepat," ujar Julius kepada Kontan.co.id, Rabu (13/1).
Julius melanjutkan, proyeksi harga minyak juga cenderung mulai stabil dan berpotensi meningkat. Hal ini dinilai berdampak positif pada proyek.
Baca Juga: Investasi hulu migas diramal naik pada tahun 2021, ini pendorongnya
Adapun ke-12 proyek migas tersebut meliputi 10 proyek penambahan produksi. Yakni North Area oleh Jindi South di Blok South Jambi B sebesar 10 mmscfd, SP Bambu Besar oleh Pertamina EP sebesar 4 mmscfd, proyek SP Akasia Bagus oleh Pertamina EP dengan tambahan 725 bopd dan gas 5 mmscfd.
Selanjutnya, proyek KLD oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ untuk tambahan produksi 550 bopd dan 15 mmscfd, proyek upgrade Bangadua oleh Pertamina EP dengan tambahan produksi 240 bopd dan 2 mmscfd, dan proyek Sidayu oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd dengan tambahan 6793 bopd dan gas 4,2 mmscfd.
Proyek lainnya yakni West Pangkah oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd sebesar 2.200 BOPD dan 23 mmscfd, proyek Bukit Tua Phase 3 oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan tambahan mencapai 14.000 bopd dan 30 mmscfd.
Dua proyek lainnya, EOR Jirak oleh Pertamina EP. Kehadiran proyek ini diprediksi bakal berkontribusi sekitar 4.000 bopd. Serta, proyek Merakes oleh Eni East Sepinggan dengan tambahan 391 mmscfd.
Dua proyek yang juga direncanakan onstream untuk mempertahankan produksi yakni Seng Segar Field Booster Compressor oleh EMP Bentu dengan produksi 105 mmscfd serta Proyek Gas Supply untuk RU-V oleh Pertamina Hulu Mahakam sebesar 25 mmscfd.
Kehadiran 12 proyek ini berkontribusi pada penambahan total investasi mencapai US$ 1,65 miliar.
Julius melanjutkan, proyek Jambaran Tiung Biru oleh Pertamina EP Cepu kini telah mencapai 83,44%. Salah satu PSN ini sejatinya pencapaiannya lebih rendah dari rencana awal.
"Tapi capaian ini merupakan hal yang luar biasa mengingat adanya pembatasan akibat protokol covid-19," terang Julius.
Ia memastikan, SKK Migas siap mengawal proyek JTB agar dapat onstream padda kuartal IV 2021. Satu proyek PSN lainnya yang juga tengah jadi fokus yakni Tangguh Train 3 oleh BP Berau.
Selanjutnya: Pertamina EP Cepu: Pengeboran proyek Jambaran-Tiung Biru lebih cepat dari target
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News