kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ini 7 problem yang dihadapi ICT tahun depan


Kamis, 18 Desember 2014 / 14:59 WIB
Ini 7 problem yang dihadapi ICT tahun depan
ILUSTRASI. Mata uang Dolar Amerika dan Rupiah. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ada tujuh masalah dalam sektor Information, Communication and Technology (ICT) pada tahun 2015 nanti. Hal ini diungkap oleh Organisasi e-Indonesia Initiatives Forum (eII Forum) pada acara ICT Outlook 2015.

Hal pertama yang menjadi sorotan ell Forum adalah Pemerataan dan Peningkatan Kualitas akses Pita Lebar. Didalam ini termasuk pemanfaatan 4G dan Rencana Pita Lebar Indonesia.

"Bicara lima tahun kedepan, tujuh masalah ini harus menjadi hal yang dikonsederasi semua pihak di TIK,” kata Suhono Harso Supangkat, Ketua ell Forum dalam Diskusi ICT Outlook 2015, Rabu (17/12).

Kedua, efektifitas, keamanan, kecepatan dan kecerdasan (server) dan sistem layanan di data center dan cloud computing.

Ketiga, penggunaan perangkat berbasis Internet protocol (IP) seperti Internet of Things dan Machine to Machine (M2M). Keempat, implementasi e-government, smart city, smart maritime dan lainnya.

Kelima  peningkatan Kapasitas Industri dalam negeri dari sisi konten Kreatif, perangkat dan sistem. Keenam, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Ketujuh, kedaulatan ICT dalam kenegaraan.

"Kami selama sepuluh kali melakukan kegiatan eII Forum telah menghasilkan C-gen, Garuda Smart City Maturity Model dan smart city platform,” kata Suhono.

Dia menjelaskan, Garuda Smart City Maturity Model adalah model pengukuran tingkat Kematangan menuju smart city sudah dipakai untuk mengukur sembilan kota. “Banyak hal yang terus kami lakukan mengacu pada tujuh masalah utama itu,” kata dia.

Diharapkan, ke depan ada standarisasi nasional tentang smart city nasional, termasuk Internet of Things (IoT). "Smart City sekarang menjadi tren, saya rasa harus ada standarisasi mulai dari hubungan antara komponen pendukung smart city, M2M, IOT, dan aplikasi ke platform," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×