Reporter: Fahriyadi |
JAKARTA. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi menyatakan bahwa keputusan Apindo untuk pasif dalam Lembaga Kerja Sama Tripartit Nasional (LKS Tripnas) akan terus dilakukan sampai ada perbaikan dalam wadah yang digawangi Pemerintah, Pengusaha, dan Pekerja ini.
"Kami melihatnya begini, LKS Tripnas itu menjadi tempat yang bisa mencari win-win solution, baik itu pekerja, pengusaha dan pemerintahnya, dan bukan menjadi tempat politik," ujar Sofjan, Selasa (19/2).
Menurutnya, LKS Tripnas bukanlah tempat milik pemerintah dan pekerja saja, tapi ada pengusaha juga di dalamnya. “Untuk itu, jika dalam pengambilan suara kalah di LKS Tripnas, jangan sampai ada permainan di luar,” ujarnya.
"Jadi aturan harus lebih jelas agar LKS Tripnas ini ada gunanya, kalau tidak mau ada aturan di sini untuk apa dibuat," lanjut Sofjan.
Lebih jauh, Bos Group Gemala ini membantah bahwa kepasifan Apindo ini dikarenakan tak didengarnya suara pengusaha di forum LKS Tripnas. Menurutnya kepasifan lebih disebabkan forum tersebut tak mampu menyelesaikan hal-hal yang dianggap penting.
"Kami pengusaha minta agar 100 serikat pekerja yang ada sekarang dan 15 yang ada di LKS Tripnas semuanya diverifikasi untuk melihat apakah serikat pekerja yang bisa diberi ruang di forum ini," tegasnya.
Sofjan menyebut bahwa ribut-ribut yang terjadi sekarang hanyalah suara minoritas dan tak bisa didengar, jadi harus dipilih yang mana perwakilan yang dipilih.
Kendati begitu, Sofjan menyatakan bahwa Apindo belum keluar dari LKS Tripnas. Ia tak ingin LKS Tripnas ini cuma ajang stempel pemerintah dengan capek rapat berjam-jam namun semuanya omong kosong.
Seperti diketahui, Apindo mengancam akan mundur dari LKS Tripnas, namun hingga saat ini Apindo masih sekadar menonaktifkan diri dari kepesertaan LKS Tripnas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News