Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi efisiensi keuangan, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 1.300 karyawan pada Jumat (18/11).
Langkah ini diambil manajemen sebagai langkah GOTO menghadapi tantangan makro ekonomi global. Manajemen GOTO menyebut perseroan akan fokus diri pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce dan financial technology.
Adapun pada akhir kuartal II-2022, GOTO berhasil melakukan penghematan biaya struktural sebesar Rp 800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing.
"Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo," kata manajemen GOTO dalam keterangannya, Jumat (18/11).
Baca Juga: Demi Efisiensi, Gojek Tokopedia (GOTO) PHK 1.300 Karyawan
GOTO menilai ini merupakan keputusan sulit yang tidak dapat dihindari GOTO agar perseroan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.
Pada Kuartal II-2022, GOTO mencatatkan pertumbuhan GTV sebesar 39% secara tahunan atawa year on year (YoY) yang mencapai Rp 150,5 triliun. Adapun pendapatan bruto GOTO tumbuh 45% YoY menjadi Rp 5,5 triliun.
EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai Rp 4,1 triliun di kuartal-II 2022. Nilai ini menciut 14% secara kuartalan dibandingkan Rp 4,8 triliun pada kuartal pertama tahun 2022.
Dalam periode yang sama, rugi EBITDA GOTO mencapai Rp 3,9 triliun, karena pada saat itu GOTO melakukan konservasi modal dalam rangka integrasi Gojek dan Tokopedia.
Margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV, tumbuh masing-masing 47 basis poin dan 69 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya.
Sementara itu, pada semester I-2021, GOTO membukukan pertumbuhan GTV sebesar 42% secara tahunan menjadi sebesar Rp 290,5 triliun. Pendapatan bruto GOTO mencapai Rp 290,5 triliun per Juni 2022 atau naik 49%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News