kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini alasan menteri BUMN copot lima direksi Pertamina


Jumat, 20 April 2018 / 16:08 WIB
Ini alasan menteri BUMN copot lima direksi Pertamina
Deputi BUMN Harry Fajar Sampurno (tengah) dan Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno selaku wakil pemerintah sebagai pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat (20/4) memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat lima direksi Pertamina. Kelima direksi yang dicopot adalah Direktur Utama Elia Massa Manik, Direktur Megaproyek Ardhy N. Mokobombang, Direktur Pengolahan Toharso, Direktur Aset Dwi W. Daryoto, dan Direktur Pemasaran Korporat Much. Iskandar.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebut alasan pergantian direksi Pertamina karena pembentukan Holding BUMN Migas. "Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan Dewan Komisaris. Ada beberapa hal (alasannya). Jadi ini memang rangkaian keseluruhan tahapan setelah holding, memperkuat dan mempercepat implementasi holding," jelas Harry dalam konferensi pers Jumat (20/4).

Alasan kedua terjadinya perombakan direksi Pertamina adalah kondisi terakhir terkait Kelangkaan BBM hingga kebocoran minyak di Teluk Balikpapan. Selain itu, pemegang saham dan dewan komisaros juga melihat proyek pembangunan kilang yang berjalan lambat.

"Ada penggantian di direktorat refinery (kilang) sama megaproyek. Ini terkait juga dengan pengamatan dan penilaian Dewan Komisaris bahwa Pertamina harus segera melakukan kajian dampak dari perubahan biaya dan kenaikan harga yang terakhir, sekaligus dikaitkan dengan kenaikan harga minyak mentah yang memengaruhi biaya Pertamina. Ini perlu penanganan yang intensif karena memengaruhi kinerja keuangan Pertamina,"kata Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina.

Harry berharap dengan adanya perombakan direksi bisa mempercepat pembangunan kilang Pertamina dan memperbaiki pelayanan Pertamina kepada masyarakat. "Dengan direktur yang baru ini justru akan mempercepat proyek kilang RDMP, pengalihan TPPI, holding dan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat,"ujar Harry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×