kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini Alasan Sumber Tani Agung (STAA) Pertahankan Target Laba Rp 1 Triliun di 2022


Jumat, 02 September 2022 / 06:26 WIB
Ini Alasan Sumber Tani Agung (STAA) Pertahankan Target Laba Rp 1 Triliun di 2022
ILUSTRASI. Fasilitas produksi pengolahan kelapa sawit?PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA).


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) belum berniat mengerek target kinerja untuk tahun 2022. Perusahaan ini tetap mempertahankan target konservatif dengan laba sebesar Rp 1 triliun untuk tahun ini.

Padahal, di semester I-2022, STAA berhasil meraup laba hingga Rp 632,25 miliar.

Head of Investor Relation Sumber Tani Agung Resources Edward Wijaya mengatakan target Rp 1 triliun merupakan target yang lebih konservatif, dimana kala itu harga CPO masih tergolong rendah. 

Namun sampai semester I-2022, STAA telah mengantongi laba bersih sebesar Rp 632,25 miliar. Artinya sudah melebihi separuh dari target yang dipasang. 

Baca Juga: Geber Efisiensi di Semester I-2022, Laba Bersih Sumber Tani Agung Naik 76,5%

"Tapi kan sekarang harganya sudah berbalik naik dan stabil. Target kita tetap berharap bisa melebihi dari tahun lalu," ungkap Edward dalam paparan virtual, Kamis (1/9). 

Asal tahu saja pada 2021, STAA membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,07 triliun atau melesat 162,68% secara tahunan.

Sepanjang tahun lalu, pertumbuhan juga terjadi pada top line STAA. Pendapatan usaha STAA mencapai Rp 5,88 triliun atau tumbuh 39,9% dari Rp 4,20 triliun. 

Dari sisi belanja modal alias capital expenditure (capex), lanjut Edward, STAA menyiapkan dana sebesar Rp 300 sampai dengan Rp 400 miliar, yang bakal dipakai untuk membangun pabrik kelapa sawit, pemeliharaan tanaman dan pembelian aset-aset tetap.

"Kami anggarkan juga Rp 300 miliar untuk akuisisi perkebunan. Kemudian sekitar Rp 400 triliun dari IPO akan digunakan untuk pengembangan bisnis downstream seperti refinery," imbuhnya. 

Soal akuisisi lahan, Direktur Utama Sumber Tani Agung Resources Mosfly Ang menambahkan perseroan secara bertahap dalam dua sampai tiga tahun mendatang akan menambah sekitar 10.000 hektare lahan.

 

Untuk kondisi saat ini sekaligus memperhitungkan aspek lingkungan, lanjut Mosfly, STAA akan fokus dengan mengakuisisi lahan yang berpotensi dibandingkan membuka lahan. 

Dia juga menjelaskan proyek pembangunan refinery alias pabrik penyulingan di Lubuk Gaung tinggal menunggu perizinan, selain itu dari penyediaan lahan dan desain sudah selesai. 

“Semua internal kita sudah siap dan vendor sudah tahap finalisasi. Kita harapkan selesai bulan depan untuk berjalan. Kita lagi percepat realisasi (perizinan),” jelas dia. 

Rencananya pembangunan refinery di Lubuk Gaung, Dumai, Riau ini diperkirakan akan selesai di akhir 2023 atau kuartal IV-2022 dan sudah bisa berkontribusi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×