Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api saat musim hujan tiba, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
“Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/11).
Upaya antisipasi yang KAI lakukan di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan. Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan bencana. Para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.
Selain itu, KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.
Baca Juga: Pemerintah pastikan proyek LRT Jabodebek akan tetap beroperasi pada Agustus 2022
“Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api,” tambahnya.
Joni menambahkan, KAI memetakan di 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Jumlah titik rawan ini berkurang 30% jika dibanding dengan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.
Sehingga berbagai perbaikan yang telah di lakukan diantaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA agar jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.
Selanjutnya: Segera IPO, Widodo Makmur Perkasa terapkan prinsip ESG dalam optimalkan bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News