kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini antisipasi KAI minimalisir gangguan pada perjalanan kereta api saat musim hujan


Rabu, 10 November 2021 / 17:27 WIB
Ini antisipasi KAI minimalisir gangguan pada perjalanan kereta api saat musim hujan
Alat Material Untuk Siaga (AMUS) disiapkan di sejumlah titik lokasi rawan bencana di sepanjang jalur untuk minimalisir gangguan pada perjalanan kereta api.


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) melakukan langkah antisipatif untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api saat musim hujan tiba, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (10/11).

Upaya antisipasi yang KAI lakukan di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan. Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan bencana. Para petugas juga dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.

Selain itu, KAI juga telah menempatkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan. AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

Baca Juga: Pemerintah pastikan proyek LRT Jabodebek akan tetap beroperasi pada Agustus 2022

“Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti Multi Tie Tamper (MTT) juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api,” tambahnya.

Joni menambahkan, KAI memetakan di 2021 terdapat 243 titik rawan dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatra. Jumlah titik rawan ini berkurang 30% jika dibanding dengan pada tahun 2020 yaitu sebanyak 345 titik rawan.

Sehingga berbagai perbaikan yang telah di lakukan diantaranya melalui normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA agar jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.

Selanjutnya: Segera IPO, Widodo Makmur Perkasa terapkan prinsip ESG dalam optimalkan bisnis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×