kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ini cara bos Lion Air melobi Airbus


Kamis, 21 Maret 2013 / 15:13 WIB
Ini cara bos Lion Air melobi Airbus
ILUSTRASI. Eits! Jangan Satukan 5 Jenis Ikan Ini dalam Satu Akuarium!


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Asnil Amri

PARIS. Pemilik maskapai penerbangan Lion Air tak sekadar melakukan jual beli pesawat dengan Airbus, produsen pesawat asal Eropa. Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Air mengaku memiliki target lain selain menambah ratusan armada kepada Airbus.

Rencana lain dari Rusdi dengan Airbus adalah, membangun bengkel pesawat untuk melayani jasa perbaikan dan perawatan pesawat yang lokasinya ada di kota Batam.

"Kenapa Batam? karena bea masuk bebas, sehingga keluar lagi juga bebas," kata Rusdi menceritakan rencana bisnisnya, usai menandatangani pemesanan ratusan pesawat Airbus di Paris, Prancis (20/3).

Selain melayani perbaikan dan perawatan, bengkel akan menjadi engineĀ  shop serta landing gear. Untuk membangun bengkel itu, Rusdi mengaku telah mengalokasikan lahan seluas 16 hektare yang dikerjasamakan dengan BP Batam.

Walaupun pembuatan bengkel tidak termasuk dalam kesepakatan pembelian ratusan pesawat dengan Airbus. Namun Rusdi mengaku, Airbus sudah bersedia membantu Lion Air mendirikan bengkel tersebut. "Ini bengkelnya, mereka (Airbus) juga yang bangun, dan sertifikasinya juga dari Airbus," kata Rusdi.

Menurut Rusdi, sebagai pembeli pesawat terbanyak, pihaknya memiliki kemampuan untuk melakukan lobi kepada Airbus. "Kami punya power, melobi istilahnya, bukannya memaksa. Saya melihat sambutan Airbus sangat baik," tegas Rusdi.

Rusdi bilang, pihak Airbus sudah berkomitmen membantunya. "Ini artinya, bengkel nanti bisa memperbaiki pesawat Boeing maupun Airbus. Jadi yang mereka bantu bukan memasok pesawatnya saja, tapi juga bengkelnya bersertifikasi Eropa," terang Rusdi.

Bengkel di Batam nantinya akan merawat pesawat-pesawat milik Lion Air yang ada di Indonesia dan juga yang ada di luar negeri. "Dengan bengkel sertifikasi, kami juga bisa menarik pesawat luar negeri. Ini untuk menarik devisa negara juga pada akhirnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×