Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Masih belum membaiknya harga jual batubara tampak cukup membuat kewalahan pengusaha pertambangan. Namun, Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) sudah menyiapkan solusi supaya harga batubara kembali merangkak naik.
Bob Kamandanu, Ketua Umum APBI mengatakan, pihaknya optimistis harga batubara baik di pasar ekspor maupun domestik akan naik mulai tahun ini. Untuk mencapai itu, harus ada dua upaya yang mesti dilakukan pengusaha.
Pertama, perngusaha tambang harus berani menawar harga jual yang lebih tinggi dari indeks pasar. "Pembeli umumnya mengacu harga indeks, namun harusnya pengusaha menolak penawaran harga tersebut karena tidak masuk perhitungannya," kata Bob ketika berkunjung ke kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kamis (22/1).
Asal tahu saja, Kementerian ESDM menetapkan harga batubara acuan (HBA) Januari 2015 sebesar US$ 63,84 per ton, atau turun 1,3% dibandingkan dengan HBA Desember 2014 sebesar US$ 64,65 per ton. Bahkan, harga rata-rata patokan perdagangan batubara tersebut turun 22,05% dibandingkan HBA Januari 2014 sebesar US$ 81,9 per ton.
Bob bilang, pengusaha batubara yang tergabung dalam APBI akan melakukan upaya tersebut agar harga jual batubara kembali terjaga. Dia mencontohkan, anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk telah menggelar skema transaksi tersebut dengan menjual batubara di atas 10% dari harga patokan.
Perusahaannya, PT Delma Mining Corportion juga akan menerapkan hal serupa dengan menjual harga batubara di atas indeks harga. "Kami sedang berdiskusi dengan pembeli yang siap membeli dengan rumusan cost plus margin," kata Bob.
Upaya kedua, melakukan penurunan produksi batubara nasional. Menurut dia, Kementerian ESDM sudah tepat dengan menetapkan produksi sekitar 425 juta ton pada tahun ini, atau turun dari realisasi tahun 2014 lalu sebanyak 458 juta ton.
"Dengan melihat regulasi-regulasi yang ada, saya kira produksi akan menurun dan sangat baik untuk shock therapy kepada pasar," kata Bob.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News