kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini cara Sang Hyang Sri genjot produksi benih


Rabu, 10 Oktober 2012 / 14:59 WIB
Ini cara Sang Hyang Sri genjot produksi benih
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja meyelesaikan pembuatan pakaian di pabrik garmen


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian, PT Sang Hyang Sri (SHS) menargetkan kenaikan produksi benih tahun ini. Perusahaan pelat merah ini ingin menggenjot produksi benih padi, jagung, kedelai dan hortikultura naik sebesar 3,4% atau sekitar 4.810 ton pada tahun ini dibandingkan tahun lalu.

Kaharudin, Direktur Utama PT SHS mengatakan, target produksi benih padi, jagung, kedelai dan hortikultura tahun ini di target naik menjadi 145.282,62 ton. Sedangkan produksi benih padi, jagung, kedelai dan hortikultura tahun lalu baru terealisasi sebesar 140.472,52 ton.

"Sang Hyang Sri berusaha menyediakan produk benih dengan kualitas dan produktivitas optimal serta harga kompetitif," kata Kaharudin kepada KONTAN, Rabu (10/10).

Berdasarkan catatan PT SHS, produksi benih yang mengalami kenaikan paling besar adalah produksi padi hibrida. Produksi benih padi jenis ini sengaja di genjot dalam rangka swasembada beras.

Tahun lalu, produksi benih padi hibrida baru mencapai 9.600 ton, jumlah itu lebih besar dibandingkan produksi benih padi hibrida tahun 2010 sebesar 6.400 ton. Pada tahun ini, produksi benih padi hibrida diharapkan bisa mencapai 12.800 ton.

Kaharudin bilang ada dua strategi yang akan dilakukan PT SHS mencapai target kinerja keuangan, yaitu:

Pertama adalah strategi korporasi. Ada beberapa hal, kata Kaharudin yang dilakukan oleh PT SHS untuk menaikkan kinerja adalah tetap mempertahankan bisnis inti (benih pertanian) berbasis teknologi dan mengembangkan usaha melalui kerjasama strategi dengan mitra strategis.

Kedua adalah strategi pengembangan merek. Menurut Kaharudin, PT SHS akan mengoptimalkan brand name dan brand image untuk menaikkan pangsa pasar. "Kami juga memanfaatkan dan membangun jaringan usaha di tingkat on farm maupun off farm," jelas Kaharudin.

Selain memproduksi benih padi, jagung, kedelai dan hortikultura, PT SHS juga memproduksi benih saprotan (hasil pertanian lain). Tahun ini, PT SHS menargetkan mampu memproduksi saprotan sebesar 123.603,71 ton lebih besar dibandingkan dengan produksi tahun lalu mencapai 112.367,01 ton.

Di sisi pemasaran, tahun ini PT SHS menargetkan untuk menjual benih padi, jagung, kedelai, hortikultura dan saprotan sebesar 266.269,33 ton. Sedangkan tahun lalu, penjualan PT SHS mencapai 250.288,03 ton. Dengan demikian, pada tahun ini akan ada kenaikan penjualan benih sebesar 15.981 ton atau sekitar 6,3%.

Dengan penjualan sebesar itu, Kaharudin berharap, pada tahun ini bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 2,43 triliun. Sedangkan tahun lalu, pendapatan PT SHS baru terealisasi sebesar Rp 2,09 triliun. "Target laba tahun ini sebesar Rp 244,3 miliar," kata Kaharudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×