Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dyandra Promosindo telah menyiapkan diri untuk menyelenggarakan serangkaian event di tatanan kenormalan baru melalui konsep hybrid.
Anak usaha dari PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) ini telah menyiapkan diri dengan mewajibkan peserta pameran maupun event, kontraktor, pengunjung dan tentunya penyelenggara, serta stakeholder untuk memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan dari seluruh pihak yang terlibat.
Baca Juga: Sebagian bisnis terhenti, Dyandra (DYAN) prediksi pendapatan melorot lebih dari 75%
Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Hendra Noor Saleh menyampaikan semua lini kehidupan saat ini, termasuk Dyandra Promosindo, harus beradaptasi dengan perubahan.
"Seluruh exhibition dan event yang akan diselenggarakan mulai saat ini akan mengedepankan kesehatan dan keselamatan stakeholder yang terlibat. Bisnis konsep hybrid, dimatangkan dan dijalankan dengan kebutuhan new normal," jelas Hendra Noor Saleh, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Selasa (9/6).
Konsep hibrida pada event merupakan perpaduan antara pertemuan virtual dan fisik. Konsep ini sebenarnya sudah diterapkan dalam event Dyandra Promosindo beberapa tahun terakhir.
Era digitalisasi sudah menjadi satu nafas kesatuan dengan pameran Dyandra. Namun dampak pandemi Covid-19, pameran hibrida dengan kesatuan digital makin terakselerasi untuk memenuhi kebutuhan kenormalan baru.
Baca Juga: Begini respons Dyandra Media International terkait pembukaan mal
Contoh yang sudah diterapkan pada pameran sebelumnya adalah penggunaan sistem pembayaran non-tunai (cashleess payment system), tiket masuk menggunakan Near Field Communications (NFC) system, dokumen kepesertaan disajikan dan dikoordinasikan melalui sistem yang terintegrasi antara peserta dan penyelenggara, penggunaan mobile apps, e-directory atau e-catalogue, serta menanyangkan live streaming pameran dan konser yang sedang berlangsung.
Konsep digital, lanjut Hendra, ini makin dipertajam untuk kepentingan kenyamanan pengunjung dan menaikkan potensi transaksi digital.
Pihaknya juga menerapkan regulasi baru seperti menerapkan gangway dengan ukuran minimal 3 meter, meyiapkan Crowd Controller, membatasi jumlah individu yang ada dalam booth, menggunakan seragam yang lengkap dan aman saat pre-install dan dismantling, penyemprotan disinfektan secara berkala, dan pada food area harus menggunakan kemasan food grade & disposable (sekali pakai).
“Kondisi nanti sudah tidak akan sama lagi dengan kondisi sebelum Covid-19, dengan kata lain mozaik industri MICE akan berubah total. Sebagai perusahaan yang telah membuktikan eksistensinya dalam industri MICE selama 26 tahun, saya yakin Dyandra Promosindo akan menjawab tantangan pada era new normal ini dengan karya dan inovasi pada event-event mendatang," sambung Hendra.
Baca Juga: Dyandra: Pameran otomotif IIMS tahun 2020 batal digelar
Hingga saat ini Dyandra Promosindo secara resmi telah mengumumkan penundaan sejumlah event dalam skala nasional maupun internasional. Di antaranya, Indonesia Furniture Expo (IFEX), Travel Fest, Indonesia International Wedding Festival, Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta & Makassar, Jaga Bhumi, IPA Convention & Exhibition, Indonesia International Property Expo (IIPEX) dan Makassar Fair.