Reporter: Herlina KD |
JAKARTA. Kiprah Sinar Mas mengepakkan bisnis kertasnya di luar negeri memang bisa dimaklumi. Sebab, di Indonesia, produksi kertas mereka mulai merosot.
Di Tanah Air, Sinar Mas membawahi sejumlah perusahaan kertas yakni PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Indah Kiat Pulp & paper Tbk, PT Pindo Deli Pulp & Paper Mills, dan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry. Perusahaan ini menghasilkan berbagai merek kertas seperti Sinar Dunia, Bola Dunia dan Paperline.
Tahun lalu, produksi kertas dan bubur kertas Sinar Mas sempat melorot. Pada sembilan bulan pertama 2009, misalnya, Indah Kiat hanya memproduksi 1,4 juta ton bubur kertas. Jumlah ini turun 12,5% ketimbang periode yang sama 2008.
Penjualan kertas Indah Kiat hingga Kuartal III -2009 juga turun menjadi sebesar 512.435 ton atau turun 5,8% ketimbang periode yang sama 2008 sebanyak 544.071 ton. Adapun produksi kertas Tjiwi Kimia selama Januari -September 2009 hanya mencapai 733.071 ton atau anjlok 9,5% dari periode yang sama 2008 sebanyak 810.079 ton.
Di luar urusan produksi yang turun, Sinar Mas juga menghadapi tudingan dumping kertas dari Amerika Serikat. Makanya, bisa dimaklumi jika Sinar Mas mulai memperbesar pasar Asia.
Fakta teranyar bahkan memperlihatkan, perusahaan milik Eka Tjipta Widjaja ini bakal mengakuisisi sebuah pabrik bubur kertas (pulp) di Mackenzie, British Columbia. Melalui anak usahanya di Belanda, Paper Excellence BV, Sinar Mas bakal membeli pabrik di Kanada tersebut senilai C$ 20 juta atau US$ 19,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News