Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Baca Juga: Pengamat properti: TOD masih berpeluang baik sebagai hunian tengah kota
Berbagai insentif pemerintah terbukti mampu mendorong kinerja sektor properti di Indonesia. Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Pasar Primer Bank Indonesia mengindikasikan indeks harga properti residensial – salah satu ukuran penjualan properti – terus naik.
Pada kuartal II 2021, indeks harga properti tercatat 215,77 dan diperkirakan akan naik menjadi 215,88 pada kuartal III 2021. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 yang hanya berada di kisaran 211-213.
Di tempat terpisah, Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti (ADCP) Rizkan Firman menyatakan, perusahaannya sedang gencar mengembangkan properti berbasis TOD.
Pengembang properti berbasis transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia tersebut memiliki portofolio kuat dari proyek TOD baik eksisting maupun baru yang terletak di 7 dari 17 stasiun LRT Tahap I di Jabodetabek.
Seluruh kawasan itu memiliki total unit lebih dari 54.000 unit, dengan landbank sebesar 140 hektar, yaitu LRT City Bekasi – Eastern Green, LRT City Bekasi – Green Avenue, LRT City Jatibening, LRT City MTH, LRT City Tebet, LRT City Ciracas, LRT City Cibubur, LRT City Sentul, Adhi City Sentul, serta Member of LRT City - Grand Central Bogor, Member of LRT City - Cisauk Point, Member of LRT City - Oase Park.
Baca Juga: Kembangkan kawasan berbasis TOD, begini capaian Adhi Commuter Properti
Saat ini berbagai proyek properti TOD ADCP berada di posisi yang tepat bagi masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari pengoperasian jalur LRT secara komersial pada Juni 2022 (Cibubur – Cawang, Cawang – Dukuh Atas, Cawang – Bekasi Timur).
“Pengembangan ADCP lainnya juga terletak pada titik utama sistem Commuter Line dan Bus Rapid Transport (BRT) di mana kedua sistem transportasi tersebut beroperasi aktif,” jelas Rizkan.
Rizkan berharap, keberadaan hunian yang dekat dengan akses transportasi publik akan turut membantu masyarakat mengurangi biaya mobilitas, mengurai kemacetan di wilayah Jabodetabek, sekaligus menekan tingkat polusi udara.
Dengan demikian, kondisi sosial ekonomi masyarakat akan turut meningkat dan berbagai program pemerintah menyelesaikan masalah transportasi akan efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News