kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengamat properti: TOD masih berpeluang baik sebagai hunian tengah kota


Selasa, 06 Juli 2021 / 12:06 WIB
Pengamat properti: TOD masih berpeluang baik sebagai hunian tengah kota
ILUSTRASI. Maket rencana kawasan berbasis TOD yang dikembangkan Adhi Commuter Properti.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyek kereta cepat ringan (LRT) Jabodebek tengah dikebut pengerjaannya. Presiden Joko Widodo berharap di tahun depan tepatnya Juni 2022, proyek transportasi itu sudah digunakan oleh masyarakat.

Seiring dengan hal itu, pengembangan kawasan hunian yang terintegrasi dengan  konektivitas publik atau Transit Oriented Development (TOD) oleh berbagai pengembang properti pun ikut bergerak pesat.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat berpendapat bahwa hunian TOD memang masih berpeluang baik sebagai lokasi alternatif untuk hunian di tengah kota.

Hal itu lantaran beberapa faktor pendukung, di antaranya jawaban atas kepadatan lalu lintas Ibukota dan juga efisiensi pergerakan masyarakat.

Baca Juga: Simak capaian kawasan berbasis TOD dari Adhi Commuter Properti hingga saat ini

"Sehingga masyarakat yang menetap dapat menghemat ongkos transportasi, mengurangi paparan polusi udara, dan aksesibel dengan berbagai sarana kota," ungkap Syarifah saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (2/7) lalu.

Lebih lanjut dia bilang bahwa efisiensi dari kehadiran hunian di sekitar TOD, tidak hanya berlaku untuk moda LRT saja , tetapi juga pada moda transportasi lain seperti MRT, dan commuter line yang menjadi katalis dalam penyerapan hunian baru di tengah kota.

Syarifah memaparkan, ada beberapa hal yang bisa menjadi daya tarik lebih bagi hunian yang berada di lokasi TOD. Seperti misalnya, lokasi premium di wilayah transit, kelengkapan fasilitas di kawasan terintegrasi, serta aksesibel dengan sarana kota.

Meskipun begitu, untuk dapat mencapai kesuksesan pemasaran, para pengembang pun harus tetap cermat mengemas produknya dan menakar dengan baik target pasar yang dibidik. "Sehingga tercapai link and match, antara keunggulan produk dengan kebutuhan pasar," tambahnya.

Sementara itu, untuk hunian dekat LRT di luar Jakarta, masih harus bersaing dengan produk hunian tapak dengan harga terjangkau dan dekat dengan stasiun kereta.

Adapun, salah satu hunian TOD yang tengah dikebut pembangunannya adalah proyek LRT City MT Haryono dan Ciracas yang terintegrasi dengan stasiun LRT.

Baca Juga: Kembangkan kawasan berbasis TOD, begini capaian Adhi Commuter Properti

Berdasarkan pendataan Knight Frank Indonesia di tahun lalu, kondominium yang terintegrasi di sekitar LRT City di Jakarta memiliki rerata penjualan yang cenderung lebih baik.

Sebab, lokasi tersebut diminati oleh masyarakat karena kebutuhan hunian yang terjangkau dan dekat dengan transportasi publik untuk ulang-alik melakukan kegiatan harian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×