kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini hitungan Inalum beli 40% participating interest Rio Tinto di Freeport Indonesia


Senin, 23 Juli 2018 / 17:23 WIB
Ini hitungan Inalum beli 40% participating interest Rio Tinto di Freeport Indonesia
ILUSTRASI. Kesepakatan divestasi saham PT Freeport


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

Di luar alasan tersebut, Rendi juga menjelaskan Inalum harus menyelesaikan pembelian 40% PI Rio Tinto di PTFI agar jumlah deviden yang akan didapat Inalum tidak berkurang. Ini lantaran Rio Tinto dengan 40% PI berhak atas 40% produksi PTFI. Setelah divestasi selesai, maka Rio Tinto tidak akan lagi mendapatkan produksi sesuai kontraknya hingga 2041.

"Setelah 2022, 40% produksi dari Grasberg diambil mereka. Jadi contohnya tambang Grasberg produksi 100 juta ton, 40 juta ton langsung diambil Rio Tinto. 60% diambil pihak Indonesia sama FCX terefleksi dalam bentuk dividen. Jadi bisa dibayangkan kalau tidak diselesaikan, pendapatan negara akan sangat jauh berkurang,"imbuhnya.

Dengan begitu, Inalum tidak perlu mengakusisi saham Freeport McMoran di PTFI karena akan mengurangi deviden. Perhitungannya seperti ini, setelah mendapat 51% saham PTFI, bagian pemerintah dan Freeport McMoran akan dipotong sebesar 40%, maka Indonesia hanya mendapatkan 31% produksi dan Freeport 29% produksi.

"Maunya kami itu kan membeli saham FCX plus menyelesaikan Rio Tinto. Kalau 51% di equity interest, 51% juga di economic interest," kata Rendi.

Lebih lanjut Rendi mengklaim secara keuangan Inalum mampi menyelesaikan divestasi 51% saham PTFI. Dalam kinerja keuangan 2017 audited, holding pertambangan memiliki dana tunai sebesar Rp 16 miliar. 

Sementara, pada kuartal I-2018 memiliki dana tunai mencapai Rp 20 triliun. "Jadi kami punya kemampuan secara cash flow untuk lunasi utang untuk membeli saham ini," ujar Rendi.

Di sisi lain, Rendi juga mengklaim Inalum mendapatkan penawaran pinjaman dari bank-bank asing untuk bisa melunasi pembelian 51% saham PTFI. Bahkan Rendi menyebut jumlah penawarannya melebihi dana yang dibutuhkan untuk divestasi 51% saham PTFI sebesar US$ 3,85 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×