Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten-emiten batubara di Indonesia terus memacu produksi hingga akhir tahun ini dengan tujuan meningkatkan kinerja mereka. Langkah ini sejalan dengan target produksi batubara nasional yang ditetapkan pemerintah, yang hampir mendekati angka 1 miliar ton.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan bahwa produksi batubara hingga akhir tahun kemungkinan akan melampaui Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) yang telah ditetapkan sebesar 922,14 juta ton.
Target produksi dalam RKAB 2024 itu berasal dari 587 pemegang izin usaha pertambangan. Sementara itu, produksi batu bara pada 2025 dan 2026 ditetapkan masing-masing sebesar 917,16 juta ton dan 902,97 juta ton.
Per 28 Agustus 2024, Mineral One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM mencatat realisasi produksi batubara nasional telah mencapai 518,30 juta ton atau 73% dari target. Sejumlah emiten batubara mencatatkan peningkatan produksi hingga semester I-2024.
Baca Juga: Emiten Batubara Ingin Tetap Menyala
Emiten batubara kongsi Salim & Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan kenaikan realisasi produksi batubara sebesar 7% dari 35,4 juta ton pada semester I-2023 menjadi 37,7 juta ton pada semester I-2024.
Kenaikan juga terjadi pada kinerja penjualan batubara yang mencapai 37 juta ton pada Semester I-2024 dibanding periode sama tahun 2023 yang mencapai 34,6 juta ton.
Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengatakan, kenaikan produksi di semester I 2024 didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC).
BUMI menargetkan produksi batubara sebesar 78-82 juta ton pada 2024. BUMI menyatakan cadangan batubara mencapai 2,4 miliar ton dan perkiraan potensi sumber daya mencapai 6,81 miliar ton.
Baca Juga: Meski Tren Harga Batubara Naik, Harganya Diproyeksikan Stabil di Level Saat Ini
BUMI mengklaim dengan cadangan batubara saat ini, perusahaan masih bisa memproduksi batubara setidaknya 30 tahun dengan produksi 80 juta ton per tahun.
"Dengan cadangan batubara yang kami punya, kami masih bisa berproduksi at least 30 tahun dengan produksi 80 juta ton per tahun," kata Dileep kepada Kontan, Rabu (28/8).
Berikutnya, emiten batubara milik konglomerat Garibaldi Thohir, PT Adaro Energy (ADRO) melaporkan volume produksi batubara dan penjualan batubara naik 7% hingga masing-masing mencapai 35,74 juta ton dan 34,94 juta ton, yang diofset oleh koreksi harga batu bara, dengan harga jual rata-rata (ASP) turun 19%.
"Walaupun harus menghadapi kondisi harga yang sulit baik untuk batubara termal maupun metalurgi, Grup Adaro mampu menunjukkan resiliensi kinerja," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO Garibaldi Thohir dalam keterangannya, Selasa (27/8).
Kemudian, emiten batubara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mencatatkan peningkatan produksi 6,22% menjadi 25,6 juta ton pada semester I-2024. Produksi ini naik dari sebelumnya 24,1 juta ton pada semester I-2023.
Baca Juga: Pergerakan Harga Komoditas Energi Bervariasi, Ini Sebabnya
Adapun, emiten tambang batubara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat produksi batubara pada semester I-2024 tetap berada di kisaran 18,8 juta ton.
Namun, PTBA berhasil mencapai angka penjualan tertinggi untuk periode semesteran, yaitu sebesar 20,1 juta ton pada enam bulan pertama tahun ini, meningkat 15% dibandingkan semester I-2023.
"Volume penjualan tahun ini ditargetkan meningkat dibanding tahun 2023. Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru," kata Sekretaris Perusahaan PTBA Niko Chandra kepada Kontan.
Sementara itu, PT Indika Energy Tbk (INDY) mencatat produksi batubara turun secara tahunan lantaran INDY tengah menggeber diversifikasi dan mengurangi ketergantungan dari batubara.
INDY mencatatkan produksi batubara sebesar 14,9 juta ton secara kumulatif di semester I-2024. Produksi ini turun dari 15 juta ton di semester I-2023.
Emiten batubara Grup Banpu PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat peningkatan produksi batubara hingga 13,41% pada semester I-2024.
ITMG melaporkan peningkatan produksi batubara dari 8,2 juta ton di semester I-2023, menjadi 9,3 juta ton di semester I-2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News