Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi covid-19 membuat semua sektor bisnis mengalami tekanan, termasuk sektor ritel dan pusat belanja.
Lantas, apa jurus pemain bisnis sektor ini agar bisa bertahan? Business Development Director of Pakuwon Group Ivy Wong menekankan pentingnya menerapkan strategi omni channel untuk mempertahankan tenant dan agar tetap bertahan di tengah pandemi covid-19.
“Saya percaya dalam kondisi sekarang akan menjadikan satu dampak bahwa online shopping akan membuka pop up store di mal sehingga mendapatkan spektrum customer yang berbeda,” ujarnya dalam acara Tenant’s Coffee Break: Shopping Mall: What’s Next? In Time of Recovery, Kamis (29/7).
Baca Juga: APPBI respons positif usulan pengunjung harus tunjukan vaksinasi sebelum masuk mal
Setali tiga uang, Ketua Umum Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, pengelola pusat perbelanjaan harus beradaptasi dengan hal baru (new normal).
“Masyarakat saat ini tidak perlu tempat belanja, karena customer mempunyai alternatif belanja melalui online dimana memiliki kebutuhan yang berbeda untuk saat ini yakni pengunjung ke pusat belanja bukan lagi hal utama untuk melakukan belanja,” ucapnya.
Ia melanjutkan, tenant di pusat belanja perlu konsep belanja yang baru, agar supaya barangnya laris dan laku. Tugas pengelola adalah melakukan inovasi memberikan konsep baru kepada pengusaha ritel agar pengunjung tertarik untuk belanja.
Managing Director at Sogo Indonesia Handaka Santoso sepakat dengan pernyataan Ivy, penting bagi pengelola pusat belanja mengetahui tren pasar dan pentingnya customer experience saat ini. Pusat belanja juga harus melakukan kolaborasi offline dan online.
“Departement store saat ini harus mengubah konsep, bukan lagi one stop shopping harus diimplementasikan kombinasi dengan apa yang customer inginkan,” tuturnya.
Selanjutnya: Pembukaan mal dengan syarat sertifikat vaksin tak akan dongkrak pengunjung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News