Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyatakan masih mempelajari efek dari kebijakan pembatasan pembelian pulsa yang direncanakan Pemerintah, terhadap kinerja pendapatan Perusahaan.
Sebagai informasi, Pemerintah melalui Kemenkominfo menyebut ada indikasi transaksi judi online (judol) melalui pulsa seluler. Akibatnya, Kominfo menilai perlu adanya regulasi pembelian pulsa maksimal hanya Rp1 juta rupiah per hari.
Head of External Communication EXCL Henry Wijayanto juga menegaskan berprinsip mendukung pemberantasan judol dengan cara yang paling tepat.
Baca Juga: Transfer Pulsa Dibatasi Rp 1 Juta untuk Berantas Judol, Ini Tanggapan Smartfren
"Saat ini kami masih mempelajari mengenai hal tersebut. Pada prinsipnya, kami sangat mendukung untuk pemberantasan judi online (judol) dengan cara yang paling tepat. Kami juga masih mempelajari mengenai potensi dampaknya pada kinerja pendapatan perusahaan," jelasnya kepada Kontan, Senin (5/8).
EXCL menyebutkan memasuki semester II 2024 ini, Perusahaan berharap kinerja akan lebh baik dan mencapai hasil yang lebih baik dibandingkan semester I 2024. EXCL tidak menampik, saat ini kompetisi antar pengelola operator telepon dalam negeri semakin intens.
EXCL sendiri belum mengeluarkan laporan keuangan semester I 2024. Namun pada kuartal I 2024, EXCL berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 12% di banding periode yang sama setahun sebelumnya (YoY). EBITDA Rp 4,45 triliun, meningkat 24% YoY, EBITDA margin meningkat 5% YoY menjadi 52,8%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) Rp 547 miliar, juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 168% YoY.
Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93%. Selain itu, total jumlah pelanggan berkualitas yang meningkat dari Q4 2023, yaitu 57,6 juta. EXCL mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2% dibandingkan Q4 2023 serta 18% dibandingkan Q1 2023, Sehingga pada akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp 44 ribu. Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat itu.
"Harapan kami tentu pencapaian di semester II 2024 nanti akan lebih baik lagi, dan tentu kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan pencapaian yang lebih baik tersebut ditengah dinamika kompetisi yang semakin intense," papar Henry.
Baca Juga: OJK Blokir 6000 Rekening Terkait Judi Online
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News