kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini penyebab penjualan Honda Freed kian kendur


Jumat, 05 September 2014 / 11:20 WIB
Ini penyebab penjualan Honda Freed kian kendur
ILUSTRASI. Ikan Mentah merupakan salah satu jenis makanan yang tak boleh dicuci sebelum dimasak langsung


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Penyebab penjualan Honda Freed kendur bukan hanya karena minat beli konsumen yang bergeser ke Mobilio. Indikasi lain, jalur produksi mobil rakitan pabrik Honda di Karawang, Jawa Barat, ini tengah digunakan model lain.

Freed memang tengah surut. Terekam dari data Gaikindo, penurunan terjadi sejak awal 2014. Terparah Agustus lalu, MPV dengan ciri khas pintu geser ini hanya laku belasan unit.

Detailnya, setelah sempat naik pada Maret dengan 1.136 unit, penurunan penjualan kembali terjadi pada Mei, yakni 839 unit. Kemudian pada Juni tren negatif berlanjut, terjual hanya 246 unit, Juli 153 unit, dan akhirnya Agustus dengan 17 unit.

Bila dikalkulasi, sepanjang delapan bulan 2014, total Freed cuma 3.814 unit. Angka tersebut turun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni hampir 13.000 unit. Ada apa?

"Produksi digeser ke bulan depan. Pembagian jatah produksi dengan mobil lain," ujar Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, menanggapi penurunan drastis bulan lalu kepada KompasOtomotif, Kamis, (4/9).

Memang, Jonfis tak menyebut mobil apa yang "merampas" jatah produksinya. Namun indikasinya mengarah ke Mobilio. HPM tengah menggenjot produksi LMPV itu untuk mengejar pemesanan yang semakin menggunung.

Sebelumnya Jonfis pernah mengungkapk, segmen yang dihuni Freed sudah drop sejak tahun lalu. Ada atau tidak Mobilio, penurunan penjualan model ini pasti terjadi.

Penundaan produksi bisa jadi tidak hanya mempengaruhi penjualan domestik, tapi juga ekspor. Selama ini Freed telah didistribusikan ke sejumlah negara di ASEAN, termasuk Malaysia dan Thailand, meski jumlahnya tak banyak. (Febri Ardani Saragih)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×