Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) berencana semakin membuka diri untuk menjalin kerjasama yang dapat direalisasikan tahun 2019.
Direktur Utama IPCC, Chiefy Adi Kusmargono menjelaskan, pihaknya sudah menargetkan pasar kendaraan terminal di pelabuhan Balikpapan, wilayah Sumateran, dan lainnya. “Fokus kita ingin kerjasama dengan seluruh Pelindo I, II, III, dan IV serta perusahaan swasta,” katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/12).
Tak hanya itu, Chiefy mengatakan saat ini IPCC juga masih berharap untuk menjadi operator terminal kendaraan di Pelabuhan Patimban. “Pelabuhan Patimban kita sebagai komplementer,” terangnya. Untuk meningkatkan efisiensi, IPCC juga berencana mengadopsi teknologi digital. Saat ini, terminal kendaraan IPCC di Tanjung Priok sudah mengadopsi teknologi digital itu.
Tidak ingin selesai sampai di situ, Chiefy menginginkan dengan adanya digitalisasi, konektivitas dengan bea cukai, logistik, bisa semakin transparan. “Harapannya membantu tracking saat dipantau oleh pemilik barang,” ujarnya.
Untuk tahun depan pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 30% sampai 40%. Tahun ini IPCC menargetkan pendapatan bisa mencapai Rp 585 miliar. Sementara untuk laba bersih, IPCC menargetkan di 2019 mencapai sekitar Rp 242 miliar Adapun target laba anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II itu di akhir 2018 adalah sebesar Rp 220 miliar.
Hingga September 2018, total luas lahan yang dikelola IPCC sebesar 34,9 hektare (ha) atau telah bertambah 3,9 ha dibandingkan posisi akhir tahun 2017 sebesar 31 ha. Secara bertahap hingga tahun 2022, IPCC menargetkan mengelola lahan seluas 89,5 ha dengan kapasitas 2,1 juta unit kendaraan. Jumlah itu sama dengan naik 3 kali lipat dari kapasitas saat ini 700.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News