kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ini rencana bisnis Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) di tahun 2019


Selasa, 15 Januari 2019 / 19:29 WIB
Ini rencana bisnis Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) di tahun 2019


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk akan buka dua rumah sakit baru pada bulan April 2019. Aditya Widjaja, Investor Relation PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk menyebutkan bahwa sepanjang 2019 rencana bisnis yang akan diterapkan perusahaan masih pada pembangunan rumah sakit dan akuisisi. 

"Strategi perusahaan di 2019 itu so far masih melanjutkan pembangunan rumah sakit baru ya. Selain, pembangunan ada akuisisi juga," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (15/1).

Ia menjelaskan untuk pembangunan itu sendiri sebenarnya sudah selesai, hanya saja masih menunggu izin operasional dari pemerintah. Diharapkannya pembukaan dapat dilakukan sekitar bulan Maret atau April ini.

Untuk lokasinya akan berada di Bintaro dan Jatiasih. Untuk rumah sakit yang berada di Jatiasih, Adit bilang akan menggunakan secondary name yaitu RS Mitra Keluarga Pratama. Ia menjelaskan tadinya rumah sakit tersebut akan berada di bawah brand Kasih, hanya saja pihaknya kesulitan dalam perekrutan.

Untuk ditambahkan nama pratama disebutnya untuk diferensiasi dengan RS Mitra Keluarga lainnya yang lebih premium. Hal tersebut lantaran untuk RS Mitra Keluarga Pratama memiliki kapasitas di bawah RS Mitra keluarga lainnya yaitu berkapasitas sebanyak 100 tempat tidur. Selain itu juga spesialisasi dokter tidak terlalu banyak. "Jadi lebih pada basic service," jelasnya.

Berdasarkan catatan kontan.co.id, rumah sakit yang berada di Bintaro, biaya investasi yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 250 miliar - Rp 270 miliar termasuk alat-alat kesehatan dan tanah. Sedangkan untuk rumah sakit yang berada di Jatiasih sebesar Rp 80 miliar - Rp 100 miliar.

Sedangkan untuk rencana akuisisi, Adit bilang masih dalam proses. Ia berharap proses tersebut dapat terealisasikan di bulan Maret atau April tahun ini juga sehingga bisa segera diumumkan. Karenanya, dengan penambahan 4 rumah sakit baru di tahun ini, perusahaan akan mengoperasikan 24 rumah sakit.

Ia menjelaskan untuk akuisisi atau pembangunan baru sangat tergantung banyak hal. "Sebab ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing," tuturnya. Adit menjelaskan kembali untuk akuisisi sendiri jika valuasi bagus, maka akan lebih bagus akuisisi karena sejak hari pertama dibuka sudah akan mendapatkan pemasukan. Berbeda jika membangun baru yang mana harus membangun customer base dan itu membutuhkan waktu sekitar 9 bulan hingga EBITDA mencatatkan nilai positif.

Namun, untuk membangun baru maka perusahaan akan memiliki fleksibilitas sehingga tidak membutuhkan banyak main power. Berbeda dengan akuisisi yang mana harus menerima jadi sehingga harus ada penambahan lainnya untuk dijadikan sesuai standar perusahaan.

Hingga Desember 2018, perusahaan memiliki 20 rumah sakit yang mana 13 rumah sakit merupakan proyek bangun baru dengan brand Mitra Keluarga dan 7 rumah sakit merupakan hasil akuisisi dengan brand Kasih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×