Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelat merah yang bergerak di bisnis bahan peledak, PT Dahana (persero) mengakui di sisa akhir tahun ini akan menggenjot ekspor ke Australia. Adapun di tahun depan, sektor konstruksi diakui akan menyokong bisnis mereka.
"Sekarang akibat pandemi Corona kapasitas produksi bahan peledak perusahaan di luar negeri diturunkan sehingga bisa menjadi peluang tersendiri bagi Dahana untuk memasok produknya ke sana, ditambah pula harga jual produk Dahana diterima di pasar global," jelas Bambang Agung, Direktur Operasional Dahana, pada acara Markplus Industry Roundtable secara virtual, Selasa (15/9).
Oleh karenanya, di sisa tahun ini, tepatnya di bulan Desember, Bambang mengatakan Dahana akan menggenjot ekspor ke Australia, di mana mereka sebelumnya memang sudah menggunakan produk Dahana.
Baca Juga: Tahun depan, pemerintah bakal suntik dana Rp 37,38 triliun untuk 8 BUMN
Melansir dari laman resmi Dahana, pada 23 April 2020 Dahana mengekspor bahan peledak ke negeri Kanguru sebanyak 215 Ton Megadrive Cartridge Emulsion 32mm x 700mm dalam 20 kontainer. Adapun bahan peledak ini diberangkatkan dari kawasan Energetic Material Center (EMC) PT DAHANA Persero, Subang pada Kamis, 23 April 2020.
Bambang mengatakan meski kondisi bisnis sedang lesu akibat pandemi covid-19, keberlanjutan ekspor bahan peledak ke Australia juga membuktikan bahwa industri bahan peledak dalam negeri mampu bersaing di pentas global. Kualitas dan dan kemampuan Dahana akan semakin teruji untuk melakukan lompatan-lompatan bisnis dan akhirnya dapat diperhitungkan oleh pasar lebih luas, tak terbatas pada pasar Australia.
Di tahun depan, Bambang mengatakan sektor yang akan menyokong bisnis Dahana dari sektor konstruksi. "Ada 4 proyek lumayan besar di konstruksi. Sebab di 2021 masih dalam tahap recovery dan sektor tambang batu bara sepertinya belum booming lagi karena harganya," jelasnya.
Baca Juga: Harga emas menanjak, Pefindo kerek peringkat Aneka Tambang (ANTM) jadi stabil
Bambang mengatakan di 2021 ada sejumlah proyek infrastruktur yang sebagian masih dalam negosiasi. Mengutip dari materi paparannya, beberapa proyek tersebut adalah Proyek Tol Padang - Pekan Baru. Kemudian Proyek Bandara Doho-Kediri, proyek tol Probowangi, dan proyek Bendungan Bener paket 3.
Selanjutnya: Erick Thohir bakal gabung 22 hotel pelat merah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News