kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ini sektor yang dinilai masih bisa tumbuh di tengah pandemi virus corona


Jumat, 08 Mei 2020 / 21:45 WIB
Ini sektor yang dinilai masih bisa tumbuh di tengah pandemi virus corona
ILUSTRASI. Pengunjung memilih bahan makanan di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Minggu (1/3/2020). Tiga sektor industri masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus corona.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Strategi Korporasi dari Universitas Bina Nusantara Asnan Furinto menilai tiga sektor industri masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi virus corona.

Menurut dia, berdasarkan beberapa perusahaan survei seperti Nielsen dan Kantar, bisnis yang terkait dengan household product, home entertainment, dan makanan & minuman menjadi industri yang masih bertahan kendati pertumbuhannya kecil.

"Kalau tidak salah kuartal I kemarin pertumbuhannya di bawah 3%, jadi saya kira masih terselamatkan karena masih positif," kata Asnan kepada kontan.co.id, Jumat (8/5).

Baca Juga: Pengamat: Juni-Juli menjadi puncak permasalahan bisnis akibat corona

Berkebalikan dengan itu, Asnan menyebutkan sektor seperti yang berkaitan dengan pariwisata seperti maskapai, perhotelan, dan charter bus berpotensi gulung tikar. Dia menyebut, untuk transportasi sebetulnya dari pemerintah telah memberikan relaksasi, hanya saja ia menilai akan tetap menurun lantaran masyarakat akan menghindari kerumunan.

"Perkiraan penurunannya 6 bulan hingga 1 tahun ke depan karena semua orang fokus pada keselamatan, jadi berpotensi gulung tikar," lanjutnya.

Selain sektor tersebut, Asnan menilai industri yang berkaitan dengan lifestyle juga akan mengalami penurunan. Sebabnya, masyarakat memfokuskan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan kebutuhan rumah tangga akibat adanya work from home.

Baca Juga: Pengusaha Bisa Menunda dan Cicil Bayar THR Lebaran

Karenanya, produk fesyen seperti pakaian ataupun kosmetik yang bersifat high end akan cukup terdampak. Juga, bisnis event akan terpuruk. "Jadi event organizer baik pernikahan, pameran, dan lain sebagainya berpotensi gulung tikar," sebut Asnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×