Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona terus menekan dunia bisnis. Terbaru perusahaan rintisan Airy bakal menutup operasionalnya akhir Mei nanti.
Menanggapi hal tersebut, pengamat manajemen dari Universitas Bina Nusantara Daniel Saputra menyebutkan penutupan bisnis terjadi saat ini semua akibat faktor eksternal. "Saat ini usaha tutup operasionalnya 99% karena faktor eksternal dan faktor internal hanya 1%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (8/5).
Baca Juga: Airy Rooms masih tutup mulut soal kabar penutupan permanen operasionalnya
Menurutnya, tak hanya bisnis perhotelan berbasis teknologi melainkan semua bisnis turut terdampak. Hanya saja, ia menilai bisnis farmasi dan bisnis telekomunikasi ia sebut masih tergolong aman.
Sementara, untuk bisnis yang paling terdampak pertama bisnis maskapai dan turunannya. Kedua dari bisnis perhotelan, dan ketiga dari agen perjalanan wisata. Lanjutnya, sektor tersebut paling berpotensi gulung tikar. "Hari ini saja sebanyak 33 juta orang di Amerika merupakan pengangguran, Indonesia tinggal menunggu waktunya," tutur Daniel.
Baca Juga: Emiten baja menyiapkan siasat hadapi sentimen corona
Menurut Daniel, berdasarkan data Apindo saat ini kas perusahaan hanya cukup untuk 3-5 bulan mendatang. Oleh sebab itu, dia juga mengkhawatirkan Juni-Juli menjadi puncak permasalahan bisnis.
Oleh sebab itu, Daniel bilang saat ini fokus tiap perusahaan 90% sedang berupaya menekan biaya dan sisanya berupaya melihat diversifikasi bisnis lainnya.
Baca Juga: Banyak perusahaan mulai pailit karena pandemi covid-19, apa kata Kadin?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News